Mengapa Kita Mempelajari Akuntansi ? Belajar Dari Kasus Enron !

| Desember 03, 2019 |
Mengapa Kita Mempelajari Akuntansi ? Belajar Dari Kasus Enron ! - Hallo semua method akuntansi, Pada Postingan kali ini yang berjudul Mengapa Kita Mempelajari Akuntansi ? Belajar Dari Kasus Enron !, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.

Judul : Mengapa Kita Mempelajari Akuntansi ? Belajar Dari Kasus Enron !
link : Mengapa Kita Mempelajari Akuntansi ? Belajar Dari Kasus Enron !

Baca juga


Mengapa Kita Mempelajari Akuntansi ? Belajar Dari Kasus Enron !


Akuntansi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang seni pengidentifikasian, pencatatan, pelaporan informasi akuntansi yang ditujukan kepada pengguna internal maupun pengguna eksternal perusahaan.

Baca Juga : Karakteristik Akuntansi
Pengguna Internal Informasi akuntansi adalah Manajer dan Direktur Perusahaan. Sedangkan pengguna Eksternal Informasi Akuntansi adalah Investor, Kreditur, Debitur, Pelanggan, dan Pemerintah.
Sejarah Singkat Akuntansi …
Asal mula akuntansi biasanya dikaitkan dengan hasil karya Luca Pacioli, seorang ahli matematika Italia pada Zaman Renaisans. Dalam buku Luca Pacioli di tahun 1494 yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometria, Proportione et Proportionalite menguraikan suatu system yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa informasi akuntansi telah dicatat secara efisien dan akurat.
Dengan lahirnya era industry di abad ke-19, kemudian bermunculannya perusahaan-perusahaan besar, maka terjadilah pemisahan antara pemilik dan manajer dalam dunia bisnis. Sebagai akibatnya, kebutuhan untuk melaporkan status keuangan perusahaan menjadi memiliki arti yang lebih penting, guna memastikan bahwa manajer telah bertindak sesuai dengan keinginan para pemiliki. Demikian pula, transaksi-transaksi yang terjadi di antara bisnis menjadi semakin rumit, sehingga mengakibatkan perlunya dilakukan penigkatan pendekatan dalam melaporkan informasi keuangan.
Perekonomian kini telah mengalami evolusi menuju ke era pascaindustrial, yaitu era informasi, dimana banyak “produk” adalah berupa layanan informasi. Komputer dan internet telah menjadi mesin penggerak era informasi ini.
Pelaporan Keuangan: Masalah Kepercayaan
Pada tahun 2002, publikasi keuangan dipenuhi oleh artikel tentang skandal keuangan dan kecurangan akuntansi. Pada mulanya dialami oleh Enron, kemudian menyebar hingga Xerox, Qwest, Global Crossing, dan World Com.
Seperti Enron untuk menggelmbungkan laba sebesar $586 juta, yang menyebabkan disajikannya kembali laporan keuangan dan bangkrutnya perusahaan mengakibatkan investor mengalami kerugian sebesar $6 Milliar. Dengan menggunakan “trik-trik akuntansi” untuk mengecoh investor, Xerox Corp, telah menyajikan kembali laba selama lima tahun untuk mengklasifikasi ulang pendapatan senilai lebih dari $6 milliar.
Sejumlah usulan-usulan untuk memperbaiki praktik bisnis dan pengawasan akuntansi bermunculan dari badan-badan pemerintah dan penyelenggara regulasi, investor, dan profesi akuntansi. Sebagai konsekuensinya, telah disusun sebuah undang-undang baru yang akan mengatur perilaku bisnis dan juga praktik-praktik akuntansi dan audit. Sarbanes-Oxley Act, yang disahkan menjadi undang-undang pada Bulan Juli 2002, telah meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah untuk memerangi kecurangan dan mengekang praktik-praktik akuntansi yang buruk, dan undang-undang ini telah memperkenalkan perubahan yang mendasar pada struktur profesi akuntansi dan audit.
Satu hal terlihat jelas dari berbagai peristiwa-peristiwa bisnis yang memalukan, illegal, atau tidak etis belakangan ini adalah “Pentingnya Arti Akuntansi”. Akuntansi yang baik adalah hal yang sangat penting bagi bisnis dan keputusan investasi yang baik. Sedangkan akuntansi yang buruk adalah suatu hal yang tidak dapat ditoleransi dalam hal ini mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hal yang sebenarnya. Investor akan menjual saham mereka dan menjatuhkan harga sahamnya dalam menyikapi petunjuk terhadap adanya ketidaksesuaian akuntansi perusahaan.
Sebagai contoh dari perusahaan Enron, Xerox, Qwest, Global Crossing, dan World Com, membuktikan bahwa pentingnya mempelajari, memahami, serta menggunakan proses akuntansi dan informasi akuntansi.
Bagaimana teman-teman, apakah anda sudah mengetahui mengapa kita harus mempelajari akuntansi!. Berikan pendapat kalian, dan kita diskusi Bersama
Back to Top