Judul : Dasar Persamaan Akuntansi Beserta Contoh Kasus
link : Dasar Persamaan Akuntansi Beserta Contoh Kasus
Dasar Persamaan Akuntansi Beserta Contoh Kasus
Setiap kegiatan yang bersifat keuangan harus dicatat dan dilaporkan. Kegiatan-kegiatan yang bersifat keuangan harus dicatat dan dilaporkan. Kegiatan-kegiatan yang bersifat keuangan ini tercermin dalam transaksi usaha.
Transaksi Usaha dan Nilai Transaksi
Transaksi usaha adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, artinya mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan. Contohnya: Pembayaran rekening telepon dan listrik sebesar Rp 250.000, pembelian barang dagangan kredit atau tunai sebesar Rp 5.000.000.
Setelah transaksi diidentifikasi, transaksi tersebut kemudian harus diukur. Bukan cuman suhu saja yang ada alat pengukurnya, transaksi juga ada alat pengukurnya loh .Pertanyaannya alat apa yang dipakai mengukur transaksi? Mungkin dalam spontan teman-teman jika ditanya demikian jawabannya “Uang”. Hehehehehe:.
Alat pengukur transaksi yang digunakan dalam akuntansi adalah satuan mata uang. Oleh sebab itu, hanya transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi. Artinya transaksi atau kejadian dalam perusahaan yang tidak dapat dinilai dengan uang tidak dicatat.
Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi adalah letak dimana kekayaan sama dengan sumber pembelanjaan (Seimbang).
KEKAYAAN | = | SUMBER PEMBELANJAAN |
Harta | = | Kewajiban + Modal |
Penjelasan:
Biasanya, kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva atau harta. Sedangkan Sumber pembelanjaan perusahaan itu Kewajiban dan Modal. Artinya jika kekayaan yang dimiliki perusahaan adalah Rp 10.000.000, maka sumber pembelanjaan juga harus bernilai Rp 10.000.000. Oleh karena sebab itu akuntansi itu harus seimbang.
Pencatatan Transaksi Usaha
Setiap transaksi usaha dapat dinyatakan dalam bentuk efeknya terhadap persamaan akuntansi. Oleh karena itu, maka persamaan tersebut dapat digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Berikut Contoh Soalnya:
Uzumaki Covid mendirikan perusahaan jasa angkutan dalam bentuk perusahaan perseorang yang diberi nama Corona benz Covid
Transaksi A (Penyetoran modal oleh pemilik)
Tn Uzumaki Covid menyetorkan modalnya kepada perusahaannya sendiri Corona Benz Covid (CBC) sebesar Rp 40.000.000.
Jawab:
` Transaksi | Aktiva | = | Kewajiban | + | Modal |
Kas | Utang Bank | + | Modal Uzumaki | ||
(A) | + Rp 40.000.000 | + Rp 40.000.000 |
Aktiva perusahaan bertambah Rp 40.000.000 dalam bentuk kas. Pada sisi lain modal bertambah dengan jumlah yang sama.
Transaksi B (Perolehan Pinjaman)
Corona Benz Covid (CBC) meminjam uang kepada bank sebesar Rp 50.000.000.
Jawab:
` Transaksi | Aktiva | = | Kewajiban | + | Modal |
Kas | Utang Bank | + | Modal Uzumaki | ||
Saldo Awal | Rp 40.000.000 | Rp 40.000.000 | |||
(B) | + Rp 50.000.000 | + Rp 50.000.000 | |||
Saldo Akhir | Rp 90.000.000 | = | Rp 50.000.000 | + | Rp 40.000.00 |
Aktiva perusahaan bertambah Rp 50.000.000 dimana sebelumnya memiliki saldo di transaksi A sebesar Rp 40.000.000, sehingga menjadi Rp 90.000.000. Di sisi lain muncul utang bank sebesar Rp 50.000.000.
Transaksi C (Pembelian Kendaraan)
Corona Benz Covid melakukan pembelian mobil sebesar Rp 15.000.000
Jawab:
` Transaksi | Aktiva | = | Kewajiban | + | Modal | ||
Kas | + | Kendaraan | Utang Bank | + | Modal Uzumaki | ||
Saldo Awal | Rp 90.000.000 | Rp 50.000.000 | Rp 40.000.000 | ||||
(C) | - Rp 15.000.000 | Rp 15.000.000 | |||||
Saldo Akhir | Rp 75.000.000 | + | Rp 15.000.000 | = | Rp 50.000.000 | + | Rp 40.000.000 |
Aktiva perusahaan tetap Rp 90.000.000, perubahannya Kas yang berkurang Rp 15.000.000 akibat dari pembelian mobil, dan Kendaraan yang bertambah sebesar Rp 15.000.000. Disisi Kewajiban dan modal tidak ada yang berubah.
Transaksi D (Penerimaan Pendapatan)
Corona Benz Covid menerima penghasilan dari jasa angkutannya sebesar Rp 10.000.000
Jawab:
` Transaksi | Aktiva | = | Kewajiban | + | Modal | ||
Kas | + | Kendaraan | Utang Bank | + | Modal Uzumaki | ||
Saldo Awal | Rp 75.000.000 | + | Rp 15.000.000 | = | Rp 50.000.000 | + | Rp 40.000.000 |
(D) | + Rp 10.000.000 | + Rp 10.000.000 | |||||
Saldo Akhir | Rp 85.000.000 | + | Rp 15.000.000 | = | Rp 50.000.000 | + | Rp 50.000.000 |
Aktiva bertambah Rp 10.000.000 dari sisi kas sehingga saldo aktiva sebesar Rp 100.000.000 . Disisi lain Saldo modal bertambah Rp 10.000.000 sehingga saldo modal Rp 50.000.000 dan Utang Bank sebesar Rp 50.000.000
Transaksi E (Pembayaran Beban)
Beban yang dibayar selama sebulan adalah sebagai berikut: Gaji sopir dan kernet Rp 1.750.000, bensin Rp 125.000, makanan dan minuman sebesar Rp 75.000 dan serba serbi Rp 50.000. Total beban sebesar Rp 2.000.000.
Jawab:
` Transaksi | Aktiva | = | Kewajiban | + | Modal | ||
Kas | + | Kendaraan | Utang Bank | + | Modal Uzumaki | ||
Saldo Awal | Rp 85.000.000 | + | Rp 15.000.00 | = | Rp 50.000.000 | + | Rp 40.000.000 |
(E) | - Rp 2.000.000 | - Rp 2.000.000 | |||||
Saldo Akhir | Rp 83.000.000 | + | Rp 15.000.000 | = | Rp 50.000.000 | + | Rp 38.000.000 |
Aktiva berkurang sebesar Rp 2.000.000 yaitu dari sisi kas, kendaraan jumlahnya tetap sehingga jumlah aktiva sebesar Rp 83.000.000. Disisi lain Modal berkurang sebesar Rp 2.000.000, utang bank nominalya tetap, sehingga Jumlah kewajiban dan modal, masing-masing Rp 50.000.000 dan Rp 38.000.000