Judul : Cara Menghitung Laju Inflasi
link : Cara Menghitung Laju Inflasi
Cara Menghitung Laju Inflasi
Pengertian Inflasi dan Laju Inflasi
Inflasi adalah keadaan dimana tingkat harga secara umumnaik dan bersifat terus-menerus dalam suatu periode tertentu. Sedangkan laju inflasi atau tingkat inflasi adalah kenaikan atau penurunan inflasi dari periode ke periode misalnya dari tahun ke tahun atau dari bulan ke bulan.
Cara Menghitung Laju Inflasi
Secara umum cara menghitung laju inflasi dapat menggunakan rumus berikut :Indeks Harga tersebut merupakan infikator inflasi. Terdapat beberapa indikator inflasi yang dapat digunakan untuk menghitung laju inflasi yaitu :
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK adalah indikator yang biasa digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pergerakan harga. Adanya perubahan IHK dari suatu periode ke periode menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa (barang dan jasa tertentu) yang dikonsumsi masyarakat (rumah tangga)
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
IHPB adalah indikator yang digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan di suatu daerah.
3. Indeks Harga Produsen (IHP)
IHP adalah indikator yang digunakan untuk mengukur perubahan rata-rata harga yang diterima produsen domestic atau dalam negeri untuk barang yang sudah mereka hasilkan. Maka, tingkat harga yang diukur yaitu pada level produsen.
4. GDP Deflator
GDP Deflator adalah indikator yang digunakan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan harga di tingkat produsen.
5. Indeks Harga Asset
Indeks ini memberikan ukuran mengenai pergerakan harga aset seperti property dan saham untuk menunjukkan bahwa terdapat tekanan secara keseluruhan pada harga barang dan jasa di suatu negara.
Secara umum, laju inflasi biasanya diukur menggunakan IHK dan GDP Deflator. Tingkat inflasi di Indonesia dihitung menggunakan IHK.
Cara Menghitung Laju Inflasi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
Rumus untuk menentukan laju inlfasi dengan IHK sebagai berikut :
Keterangan :
IHKn = IHK pada tahun sekarang
IHKo = IHK pada tahun dasar
Cara Menghitung Laju Inflasi dengan GDP Deflator
Rumus untuk menentukan laju inflasi dengan GDP Deflator sebagai berikut :
Keterangan :
GDP Deflator n = GDP Deflator pada tahun sekarang
GDP Deflator o = DGP Deflator pada tahun dasar
Perbedaan antara IHK dengan GDP Deflator
Berikut perbedaan antara IHK dengan GDP Deflator :
1. IHK merupakan indeks yang mengukur harga rata-rata hanya dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga saja sementara GDP Deflator memperhitungkan semua barang dan jasa yang dihasilkan perekonomian termasuk barang yang dibeli oleh pemerintah dan sektor usaha.
2. Perhitungan IHK termasuk barang yang diimpor dari negara lain. Sedangkan perhitungan GDP Deflator hanya terdiri dari barang dan jasa yang berasal dari dalam negeri saja. Contohnya, peningkatan harga handphone Samsung yang dibuat di Korea dan dijual di Indonesia akan mempengaruhi besarnya IHK tapi tidak mempengaruhi GDP Deflator.
3. Perhitungan IHK hanya menggunakan harga barang atau jasa tertentu saja selama yang jenisnya sama untuk beberapa periode tertentu. Sedangkan, GDP Deflator memperhitungkan semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. Sehingga dapat dikatakan IHK hanya mengukur rata-rata perubahan harga barang dan jasa tertentu saja, sementara GDP Deflatormengukur rata-rata perubahan harga barang dan jasa secara keseluruhan.
Contoh Soal dan Jawaban Perhitungan Laju Inflasi menggunakan IHK
1. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat kenaikan Indeks Harga Konsumen dari tahun 2015 sebesar 140 menjadi 150 pada tahun 2019. Hitunglah laju inflasi dengan tahun 2015 sebagai tahun dasar!Diketahui :
IHKn = 150
IHKo = 140
Jawaban :
2. Diketahui IHK pada bulan Agustus 2018 sebesar 115 dan IHK pada bulan September 2018 sebesar 125. Hitunglah laju inflasi pada bulan desember!
Diketahui :
IHKn = 125
IHK0 = 115
Jawaban :
Contoh Soal dan Jawaban Perhitungan Laju Inflasi Menggunakan GDP Deflator
1. Misalkan diketahui pada tahun 2018 besarnya GDP Deflator yaitu 200 sedangkan pada tahun 2019 sebesar 250. Hitunglah laju inflasi pada tahun 2019!
Diketahui :
GDP Deflator n = 250GDP Deflator o = 200
Jawaban :
2. Misalkan diketahui pada tahun 2018 besarnya GDP Deflator yaitu 110. Pada tahun 2019 diperoleh data GDP Nominal sebesar Rp 5 miliar dan GDP Riil sebesar Rp 4 miliar. Hitunglah laju inflasi pada tahun 2019!
Diketahui :
GDP Deflator o = 200
GDP Nominal n = Rp 5 miliar
GDP Riil n = Rp 4 miliar
Jawaban :
GDP Deflator n = (GDP Nominal/GDP Riil) x 100%
GDP Deflator n = (5 miliar/4 miliar) x 100% =125
3. Misalkan diketahui pada tahun 2018 besarnya GDP Nominal yaitu 4 miliar dan GDP Riil sebesar 3 miliar. Sedangkan pada tahun 2019 diketahui besarnya GDP Nominal yaitu Rp 6 miliar dan GDP Riil sebesar Rp 3,5 miliar. Hitunglah laju inflasi pada tahun 2019!
Diketahui:
GDP Nominal o = Rp 4 miliar
GDP Nominal n = Rp 6 miliar
GDP Riil o = Rp 3 miliar
GDP Riil n = Rp 3,5 miliar
Jawaban
GDP Deflator = (GDP nominal / GDP Riil) x 100
GDP Deflator o = (4 miliar / 3 miliar) x 100 = 133,33
GDP Deflator n = (6 miliar / 3,5 miliar) x 100 = 171,43
Demikian pembahasan mengenai inflasi dan cara menghitungnya.
Diketahui :
GDP Deflator o = 200
GDP Nominal n = Rp 5 miliar
GDP Riil n = Rp 4 miliar
Jawaban :
GDP Deflator n = (GDP Nominal/GDP Riil) x 100%
GDP Deflator n = (5 miliar/4 miliar) x 100% =125
3. Misalkan diketahui pada tahun 2018 besarnya GDP Nominal yaitu 4 miliar dan GDP Riil sebesar 3 miliar. Sedangkan pada tahun 2019 diketahui besarnya GDP Nominal yaitu Rp 6 miliar dan GDP Riil sebesar Rp 3,5 miliar. Hitunglah laju inflasi pada tahun 2019!
Diketahui:
GDP Nominal o = Rp 4 miliar
GDP Nominal n = Rp 6 miliar
GDP Riil o = Rp 3 miliar
GDP Riil n = Rp 3,5 miliar
Jawaban
GDP Deflator = (GDP nominal / GDP Riil) x 100
GDP Deflator o = (4 miliar / 3 miliar) x 100 = 133,33
GDP Deflator n = (6 miliar / 3,5 miliar) x 100 = 171,43
Demikian pembahasan mengenai inflasi dan cara menghitungnya.