Tampilkan postingan dengan label Akuntansi Perusahaan Jasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akuntansi Perusahaan Jasa. Tampilkan semua postingan

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa - Seberapa pentingkah laporan keuangan itu? Laporan keuangan dikatakan penting karena laporan keuangan merupakan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Informasi mengenai posisi keuangan yang terbaca dalam laporan keuangan ini, berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.

Apakah fungsi laporan keuangan ini? Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Pada umumnya, laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba/ rugi, dan laporan perubahan modal. Laporan laba/rugi merupakan laporan yang menggambarkan hasilhasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu. Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan modal perusahaan. Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan/ menggambarkan jumlah aktiva, utang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

Namun, dalam praktiknya selain ketiga laporan tersebut sering disusun juga laporan lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.


tinjauan analisis laporan


Misalnya, laporan perubahan modal kerja, laporan perubahan laba kotor, laporan biaya produksi, dan laporan arus kas. Berkaitan dengan hal tersebut, pada bab ini dibahas mengenai laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.


Laporan Laba rugi (income statement)

Laporan laba/rugi merupakan laporan yang bertujuan untuk menyajikan pendapatan beban-beban dan laba/rugi perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dari laporan laba/rugi dapat diketahui kinerja keuangan perusahaan. Berikut laporan laba/rugi bentuk single step untuk kasus Eva Salon.


Laporan Laba rugi (income statement)


Pada laporan laba rugi perusahaan jasa Eva Salon tersebut terlihat bahwa perusahaan mampu mengelola operasional perusahaan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perolehan laba bersih sebesar Rp1.680.000,00.

Catatan:
Data keuangan terdiri atas beberapa pendapatan dan beban. Laporan laba/ rugi dapat disusun dengan bentuk multiple step, yaitu dengan memisahkan pendapatan dan beban operasional dan pendapatan dan beban non operasional.


Lapora perubahan modal / akuitas

Mengapa perusahaan memerlukan laporan perubahan modal? Laporan perubahan modal diperlukan untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan tersebut. Jika modal perusahaan bertambah pada akhir tahun berarti terdapat kemajuan, begitu juga sebaliknya. Jika modal awal lebih besar daripada modal akhir maka hal ini menunjukkan perusahaan mengalami kemunduran. Jadi, laporan perubahan modal ini menceritakan perubahan yang terjadi pada modal (ekuitas) pemilik perusahaan. Mengapa? Modal dapat mengalami perubahan bertambah atau berkurang, perubahan ini disebabkan oleh hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Laporan perubahan modal untuk kasus Eva Salon disajikan sebagai berikut:


Lapora perubahan modal / akuitas


Laporan perubahan modal pada perusahaan jasa Eva Salon di atas terjadi karena adanya pengambilan prive oleh pemilik dan bertambahnya modal dari perolehan laba. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2006 laporan keuangan menunjukkan bahwa modal bertambah dari Rp22.300.000,00 menjadi Rp23.780.000,00.


Balance sheet / neraca

Setelah mempelajari laporan laba rugi dan laporan perubahan modal, sebaiknya Anda pelajari pula cara membuat neraca. Untuk mengingat kembali, apakah neraca itu? Neraca yaitu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca dapat disajikan dalam bentuk scontro maupun staffel. Marilah kita coba membuat neraca untuk kasus perusahaan jasa Eva Salon.

a. Neraca bentuk scontro

Neraca bentuk scontro


Pada neraca, modal pemilik diambil dari laporan perubahan modal. Sedangkan laporan perubahan modal dibuat berdasarkan laporan laba/rugi. Jadi, sebelum membuat neraca, Anda harus membuat laporan laba/rugi dan laporan perubahan moda terlebih dahulu.

b. Neraca bentuk staffel
Dengan data yang sama pada perusahaan jasa Eva Salon, perhatikan neraca bentuk staffel berikut ini!

Neraca bentuk staffel


Apa yang dapat Anda simpulkan setelah mengetahui hasil akhir neraca bentuk staffel? Samakah jumlah aktiva dan pasiva pada neraca bentuk scontro? Mana yang menurutmu lebih mudah?


Laporan arus kas (cash flow statment)
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan perubahan kas selama satu periode akuntansi. Apa saja yang dimuat dalam laporan kas ini? Laporan kas memuat sumber perolehan kas dan pos-pos pengeluaran kas. Jadi, berdasarkan laporan arus kas dapat diketahui sumber dan penggunaan kas.

Salah satu komponen pokok laporan keuangan adalah laporan perubahan posisi keuangan; disebut juga dengan istilah laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan perubahan posisi keuangan dapat disajikan dalam bentuk laporan arus (laporan sumber dan penggunaan kas) atau dalam bentuk laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Dalam buku ini, hanya dibahas mengenai laporan arus kas.

Dalam persamaan dasar akuntansi di muka, tampak bahwa setiap terjadi transaksi mengakibatkan perubahan pada pos-pos persamaan akuntansi. Pospos persamaan akuntansi pada dasarnya adalah pos-pos neraca. Dengan kata lain, setiap transaksi yang terjadi pada perusahaan mengakibatkan perubahan pada pos-pos neraca. Perubahan pada suatu pos neraca yang diimbangi dengan penambahan kas maka perubahannya menunjukkan sumber kas. Misalnya, penerimaan piutang (karena pembayaran piutang) dari debitur mengakibatkan pengurangan pada piutang dan penambahan pada kas. Oleh karena itu, berkurangnya piutang menunjukkan sumber kas, perubahan pada pos bersangkutan menunjukkan penggunaan kas. Coba Anda cari contohnya!

Perubahan pada setiap pos akibat transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi, masing-masing tampak dalam neraca akhir periode yang bersangkutan. Oleh karena itu, data sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode dapat diketahui dengan cara membandingkan masing-masing pos neraca akhir suatu periode dengan neraca akhir periode yang lalu. Atau, antara neraca awal dan neraca akhir suatu periode. Perubahan pada tiap pos neraca menunjukkan sumber kas atau penggunaan kas.

Laba bersih yang diperoleh perusahaan merupakan sumber dana pada perusahaan perseorangan diperlakukan sebagai penambah modal pemilik. Sementara, pengambilan prive pemilik diperlakukan sebagai pengurang modal. Dengan demikian perubahan besarnya modal yang tampak dalam neraca adalah akibat adanya laba atau rugi dan pengambilan prive pemilik, sehingga harus diinformasikan menjadi sumber kas yang berasal dari laba bersih dan penggunaan kas untuk kerugian dan pengambilan prive.

Perubahan yang menunjukkan sumber kas adalah sebagai berikut:
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2. Berkurangnya harga perolehan aktiva tetap (aktiva tetap bruto)
3. Akumulasi penyusutan aktiva tetap
4. Bertambahnya utang
5. Penambahan ekuitas

Sementara, perbedaan besarnya masing-masing pos dalam dua neraca yang menunjukkan penggunaan kas, adalah sebagai berikut.
1. Bertambahnya aktiva selain kas
2. Berkurangnya utang
3. Berkurangnya ekuitas

Berdasarkan keterangan di atas, langkah-langkah yang diperlukan dalam penyusunan laporan arus kas, adalah sebagai berikut.
1. Menyusun daftar perubahan pos-pos neraca dengan membandingkan neraca awal dan akhir suatu periode. Atau antara neraca akhir suatu periode dengan akhir periode yang lalu.
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan hasil langkah pertama di atas menjadi kelompok yang mengkibatkan kas bertambah (sumber dana) dan kelompok yang mengkibatkan kas berkurang (penggunaan dana).
3. Mengelompokkan perubahan pada pos modal menjadi kelompok yang menjadi sumber dana dan kelompok yang menunjukkan penggunaan dana.
4. Menyusun hasil langkah ke-2 dan ke-3 di atas dalam bentuk laporan arus kas.

Laporan arus kas dapat disusun dengan membandingkan neraca dua periode. Perhatikanlah neraca Eva Salon pada tahun 2004 dan 2005 yang diperbandingkan berikut ini.

Laporan arus kas (cash flow statment)


Laporan arus kas dapat digunakan oleh para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk memengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.

contoh laporan arus kas


Berdasarkan neraca perbandingan tersebut dapat disusun laporan arus kas sebagai berikut.

arus kas


Analisis :
Jika jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pengeluaran maka perusahaan akan menerima arus kas masuk bersih (net cash inflow). Jika jumlah pengeluaran lebih besar daripada jumlah penerimaan, maka perusahaan akan menerima arus kas keluar bersih (net cash out flow). Proses penyusunan laporan keuangan tersebut dilakukan berdasarkan hubungan data yang ada pada setiap laporan keuangan. Data laba bersih pada laporan laba/rugi akan menjadi komponen pada laporan perubahan modal. Selanjutnya, data modal akhir menjadi komponen pada neraca sehingga tampak bahwa ketiga laporan tersebut menghasilkan data yang saling berhubungan. Sedangkan data mengenai transaksi kas menjadi komponen penyusunan laporan arus kas.

Dengan selesainya pembuatan laporan arus kas maka siklus aktivitas perusahaan jasa telah selesai. Untuk mengetahui siklus aktivitas perusahaan dagang dapat mempelajarinya di kelas XII!

Siklus Pada Akuntansi Perusahaan Jasa

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa - Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya. Contoh perusahaan jasa adalah: jasa komunikasi, jasa hiburan, jasa perbengkelan, jasa penginapan, jasa konsultasi dan profesi, jasa angkutan, dan lain-lain.

Seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa akuntansi mempunyai peranan yang penting terhadap kegiatan perusahaan termasuk perusahaan jasa. Informasi akuntansi perusahaan dihasilkan melalui suatu proses akuntansi. Proses tersebut berjalan secara terus menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu arus berputar (siklus). Tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai penyusunan laporan keuangan, sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya. Inilah yang disebut siklus akuntansi.

Apabila digambarkan dalam penyajian yang ringkas sebagai berikut:

Siklus Pada Akuntansi Perusahaan Jasa

Siklus akuntansi terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1. Tahap Pencatatan
Dalam tahap pencatatan terdiri atas:
a. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
b. Pencatatan dalam jurnal (buku harian)
c. Pemindahbukuan (posting) ke buku besar

2. Tahap Pengikhtisaran
Dalam tahap pengikhtisaran terdiri atas:
a. Pembuatan neraca saldo
b. Pembuatan jurnal penyesuaian
c. Pembuatan neraca lajur

3. Tahap Pelaporan
Dalam tahap pelaporan terdiri atas:
a. Penyusunan laporan keuangan
b. Pembuatan jurnal penutup
c. Pembuatan neraca saldo penutup
d. Pembuatan jurnal balik

Sekian mengenai Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, semoga ini dapat bermanfaat bagi semua.
| September 06, 2017 |

Macam dan Jenis Kode Akun

Macam dan Jenis Kode Akun – Adalah Kode akun dalam akuntansi yang lazim digunakan berbentuk angka, yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi dan membedakan akun dalam suatu klasifikasi.

Berikut ini ada beberapa macam kode akun.


Kode Kelompok (Group Code)
Kode kelompok biasanya dengan menggunakan angka 0 sampai dengan 9 atau dapat juga dimulai dengan angka 1 sampai dengan 9. Setiap angka dalam kode mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Jumlah angka dalam kode akun tergantung banyak dan luasnya klasifikasi akun. Angka pertama dari akun ini menunjukkan kelompok-kelompok akun, yaitu:

Macam dan Jenis Kode Akun



Kode Blok (Block Code)
Kode blok juga disusun berdasarkan klasifikasi akun. Pada kode blok, pemberian kode pada setiap klasifikasi disediakan bloknya masing-masing, Di bawah ini contoh kode blok.

Kode Blok (Block Code)



Kode Rekening Stelsel
Pemberian kode berdasarkan rekening stelsel dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: rubik, golongan, dan perkiraan. Adapun pembagian rubik sebagai berikut:
Rubik 0 = aktiva-aktiva tetap dan modal
Rubik 1 = perkiraan-perkiraan keuangan
Rubik 2 = perkiraan-perkiraan netral
Rubik 3 = persediaan bahan-bahan dan lain-lain
Rubik 4 = macam-macam biaya
Rubik 5 = golongan-golongan dan tempat-tempat biaya
Rubik 6 = proses produksi
Rubik 7 = persediaan barang dagangan
Rubik 8 = hasil penjualan dan macam-macam pendapatan
Rubik 9 = laba-rugi


Kode Urut Angka
Menurut cara ini, akun diberi nomor berdasarkan urutan angka mulai dari angka yang kecil sampai dengan angka yang besar, misalnya:
1) Kas
2) Wesel tagih
3) Piutang usaha
4) Bunga yang akan diterima
5) Persediaan barang dagangan
6) Perlengkapan kantor
7) Perlengkapan toko
8) Asuransi dibayar di muka
9) Sewa dibayar di muka
10) Tanah
11) Gedung
12) dan lain-lain


Sekian mengenai Macam dan Jenis Kode Akun , semoga dapat berguna bagi yang membutuhkan

Proses Akuntansi Keuangan

Proses Akuntansi Keuangan - Dilihat dari proses dan kegunaannya, kegiatan akuntansi meliputi halhal berikut ini. perekrutan pegawai baru? Hal tersebut tidak dapat digolongkan sebagai transaksi akuntansi dan karena itu tidak diproses lebih lanjut dalam akuntansi.



Proses Identifikasi dan Pengukuran Data
Data adalah transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Setiap transaksi atau kejadian akan berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya membeli barang. Sedangkan keinginan membeli barang tidak termasuk transaksi, karena belum dilaksanakan. Data yang telah diidentifikasikan ini kemudian diukur. Satuan pengukur yang tepat adalah satuan uang (rupiah, dollar, yen, dan lain-lain). Bagaimana dengan kegiatan perusahaan yang tidak dapat diukur dengan uang, misalnya 



Proses Pemrosesan dan Pelaporan
Proses dan pelaporan data meliputi kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran. Pencatatan (recording) transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis. Selain dicatat, transaksi perusahaan juga digolongkan dalam kelompok yang berhubungan. Penggolongan (classifiying) transaksi sangat penting karena penyajian dapat diringkas. Sedangkan pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah dikelompok-kelompokkan ke dalam bentuk laporan seperti yang diinginkan pemakai.



Proses Laporan Akuntansi
Laporan akuntansi (accounting reports) adalah hasil dari sistem akuntansi. Laporan akuntansi banyak jenisnya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung kepada pihak-pihak yang akan menggunakan laporan tersebut. Salah satu jenis laporan akuntansi yang utama adalah laporan keuangan (financial statement). Selain laporan keuangan masih banyak lagi jenis laporan antara lain: laporan untuk pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, laporanlaporan kepada pemerintah, misalnya kepada Bapepam dan laporan-laporan khusus untuk manajemen perusahaan secara intern.



Proses Analisis dan Interpretasi
Diketahui laba perusahaan tahun 2005 adalah Rp50 juta. Angka ini tidak banyak berarti. Namun bila angka ini dibandingkan dengan total penjualan Rp1 Milyar, maka akan lebih banyak berarti karena diketahui hubungan antara laba dengan total penjualan yaitu sebesar 5%, artinya perusahaan telah memperoleh laba sebesar 5% dari penjualan. Akan lebih lengkap lagi dalam mengambil keputusan manajemen jika angka tersebut dihubungkan dengan laba periode yang lalu, misalnya laba tahun 2004 sebesar 12%. Dari data tersebut diketahui bahwa laba perusahaan mengalami penurunan. Dengan demikian analisis laporan keuangan adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahannya. Hasil analisis tersebut akan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Adapun interpretasi laporan keuangan yaitu menghubungkan angkaangka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya, dengan keputusan usaha yang akan diambil. Dari hubungan ini dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan. Misalnya dari contoh di atas bahwa laba perusahaan mengalami penurunan, untuk mencegah adanya penurunan lebih lanjut, maka perlu diadakan promosi besar-besaran atau kegiatan yang menunjang peningkatan penjualan. Perlu diketahui bahwa informasi akuntansi sangat penting dalam mengambil keputusan, namun suatu keputusan usaha tidak hanya didasarkan atas informasi tersebut. Secara ringkas, proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut.

Proses Akuntansi Keuangan




Sekian mengenai Proses Akuntansi Keuangan semoga bermanfaat dan terimakasih

Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan Dagang - Pada materi di depan, Anda telah mempelajari materi mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa. Hal-hal yang perlu Anda kuasai sebelum mengetahui siklus akuntansi perusahaan jasa, di antaranya adalah sebagai berikut. Apakah akuntansi itu dan siapakah yang memerlukan informasi akuntansi? Bagaimanakah persamaan dasar akuntansi itu? Bagaimana cara mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit? Bagaimana cara mencatat transaksi ke dalam jurnal umum? Yang terakhir, bagaimana cara memposting jurnal umum ke dalam buku besar?

Setelah Anda mampu menyelesaikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas maka Anda berhak untuk mempelajari materi selanjutnya pada bab ini.


Apa yang akan Anda lakukan setelah berbagai proses pencatatan, pengikhtisaran, dan penggolongan transaksi selesai dibuat? Sebagai langkah akhir dari segala proses tersebut Anda perlu membuat sebuah laporan yang disebut laporan keuangan. Apakah laporan keuangan itu? Apakah perusahaan jasa juga memerlukan laporan keuangan? Bagaimana bentuk laporan keuangan di perusahaan jasa? Sebelum mempelajari materi ini lebih lanjut, perhatikan peta konsep berikut!


laporan keuangan perusahaan


Seperti telah dikemukakan di depan, laporan keuangan dibuat sebagai langkah akhir dari sekian tahap siklus akuntansi. Apakah laporan keuangan itu? Bagaimanakah bentuk laporan keuangan pada perusahaan jasa? Pelajari baik-baik materi berikut ini!

Laporan keuangan merupakan hasil keluaran dari sistem akuntansi keuangan. Laporan keuangan yang disajikan pada umumnya terdiri atas laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Laporan keuangan berguna bagi para pemakai informasi akuntansi untuk mengambil keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan. Pada bab ini, dibahas mengenai laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba/ rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.

Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik - Jurnal pembalik dilakukan berkaitan dengan penyesuaian terhadap halhal sebagai berikut:
1. beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban,
2. pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan,
3. beban yang masih harus dibayar,
4. pendapatan yang masih harus diterima.


  • Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban

Jika pada saat terjadi transaksi pembayaran beban dibayar di muka dicatat dengan menggunakan pendekatan harta, akun yang akan muncul ialah “beban dibayar di muka” (akun riil). Pencatatan beban dibayar di muka yang dicatat dengan pendekatan akun riil pada awal periode tidak memerlukan jurnal pembalik karena akun tersebut tidak akan bersaldo nol dan datanya menunjukkan saldo yang sebenarnya dari akun yang bersangkutan. Adapun jika dicatat dengan menggunakan pendekatan beban, akun yang akan muncul ialah “beban” (akun nominal). Akun beban pada akhir periode akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol.


Berikut contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan Eva Salon. Transaksi

1 Oktober 2006 dibayar beban sewa sebesar Rp1.200.000,00 untuk 1 tahun pada saat pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut.






Berdasarkan data pada akun buku besar tersebut, dapat dilihat pada tanggal 31 Desember 2006 saldo akun beban sewa nol. Selanjutnya, setelah ada jurnal pembalik tanggal 1 Januari 2007 saldo akun beban sewa sebesar Rp900.000,00. Hal tersebut, menunjukkan besarnya beban sewa yang masih dinikmati untuk periode mendatang. Data beban sewa tersebut akan menjadi data awal untuk akuntansi periode berikutnya.


  • Pendapatan diterima dimuka yang dicatat sebagai pendapatan

Jika pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai utang, akun yang akan muncul ialah “sewa diterima di muka” (akun riil). Namun, jika pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai pendapatan, akun yang akan muncul ialah “pendapatan” (akun nominal). Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, pada akhir periode akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol. Oleh karena itu, diperlukan jurnal pembalik.
Misalnya, tanggal 1 November 2006 diterima pembayaran pendapatan sewa untuk jangka waktu 6 bulan sebesar Rp24.000.000,00. Pada saat pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:






  • beban yang masih harus dibayar

Eva salon, mempunyai utang gaji dan upah kepada karyawannya sebesar Rp150.000,00. Utang gaji dan upah tersebut terdiri atas beban gaji dan upah bulan Desember sebesar Rp100.000,00 dan beban gaji dan upah bulan Januari sebesar Rp50.000,00. Jumlah tersebut akan dibayarkan pada tanggal 14 Januari 2006. Pada tanggal 31 Desember 2005, perusahaan Eva Salon membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:





Karena beban gaji tersebut sudah dicatat sebagai utang gaji maka akun “utang gaji” serta akun “beban gaji” harus dihilangkan (disesuaikan kembali). Pada awal periode disesuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai berikut.




  • Pendapatan yang masih harus diterima

Eva Salon mempunyai piutang bunga yang masih harus diterima untuk 3 bulan sebesar Rp300.000. Bunga tersebut dibayarkan setiap 1 April dan 1 Oktober. Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut:




Karena piutang bunga sudah dicatat pada jurnal penyesuaian sebagai piutang dan pendapatan bunga, akun piutang bunga dan pendapatan bunga harus dihilangkan (disesuaikan). Pada awal periode harus disesuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai berikut:





Jurnal pembalik berfungsi untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang digunakan pada waktu menutup periode akuntansi. Tujuan pembalikan ayat jurnal penyesuaian ini adalah untuk memudahkan pencatatan transaksi pada awal periode berikutnya. Dalam hal ini, segala transaksi yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian. Penggunaan ayat jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.

Jurnal Penutup

Jurnal penutup (closing journal entry) - Pada dasarnya, struktur dasar posisi keuangan terdiri atas tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal. Pada pembahasan selanjutnya akan dikembangkan menjadi lima kelompok, yaitu dengan menambahkan penghasilan dan beban. Penghasilan dan beban merupakan unsur penambah atau pengurang modal pemilik.

Oleh karena itu, pada akhir periode akuntansi kedua kelompok tersebut harus dikembalikan ke akun induknya, yaitu modal pemilik Pada akhirnya, saldo laba atau rugi akan ditambahkan ke dalam modal pemilik. Hal tersebut merupakan pemindahan kelompok pendapatan dan beban ke dalam kelompok modal. Dalam istilah akuntansi, proses demikian disebut ayat penutup, yang dilaksanakan melalui jurnal penutup.

Setelah jurnal penutup dibuat akan dilakukan posting, akun kelompok pendapatan dan beban akan memiliki saldo nihil (nol). Akun yang memerlukan jurnal penutup, yaitu akun pendapatan, beban ikhtisar laba/rugi, dan pengambilan pribadi (prive).

Perhatikan contoh jurnal penutup untuk kasus perusahaan Eva Salon berikut!


Jurnal Penutup


Setelah dilakukan jurnal penutup tersebut, maka akun pendapatan dan beban Eva salon akan menunjukkan saldo nol.


Pemindah bukuan (posting) jurnal penyesuaian dan jurnal penutup
Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dibuat, tahap selanjutnya ialah pemindahbukuan (posting) kedua jurnal tersebut ke dalam akun buku besar. Berikut contoh posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup untuk kasus Eva Salon.










Apa yang harus dilakukan bagian akuntansi Eva Salon setelah pemindahbukuan atau posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke dalam akun buku besar? Bagian akuntansi Eva Salon akan membuat neraca saldo setelah penutupan. Simak pada subbab berikut ini!

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca saldo setelah penutupan - Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga. Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi berikutnya.

Cara penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama dengan neraca saldo biasa, hanya yang dicantumkan di dalamnya ialah akun-akun yang termasuk akun riil. Berikut ini contoh neraca saldo setelah penutupan untuk kasus Eva Salon.


Neraca Saldo Setelah Penutupan


Data neraca saldo setelah penutupan tersebut, diambil dari saldo akun buku besar setelah posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutupan.

Kertas Kerja ( Work Sheet )

Kertas kerja (work sheet) - Pernahkah Anda membuat kertas kerja? Apa hubungan kertas kerja dengan laporan keuangan? Pelajari materi berikut ini untuk mengetahuinya! Kertas kerja atau neraca lajur (work sheet) merupakan suatu daftar berlajur atau berkolom yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan keuangan yang benar. Kertas kerja berisi data yang berguna untuk menyusun laporan keuangan, yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Kertas kerja tidak termasuk dalam dokumen akuntansi yang wajib dibuat.

Bentuk kertas kerja disajikan sebagai berikut:

Kertas Kerja bentuk 6 kolom




Kertas Kerja bentuk 8 kolom




Kertas kerja bentuk 10 kolom




Di antara ketiga jenis kertas kerja di atas, manakah yang menurut Anda mudah?

Kertas kerja yang biasanya digunakan untuk latihan, yaitu kertas kerja bentuk 10 kolom. Berikut ini keterangan untuk masing-masing kolom.

1. Kolom neraca saldo, diisi dengan data yang diambil dari neraca saldo yang telah dibuat sebelumnya.
2. Kolom penyesuaian, diisi dengan data penyesuaian yang diambil dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.
3. Kolom neraca saldo, nilai-nilai akun neraca saldo disesuaikan diperoleh dari neraca saldo yang telah disesuaikan dengan data dari jurnal penyesuaian.
4. Kolom laba/rugi, digunakan untuk menampung seluruh akun nominal dari neraca saldo disesuaikan. Pada baris terakhir kolom laba/rugi dilakukan perhitungan saldo laba atau saldo rugi. Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut.
a) Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit.
b) Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba. Saldo dalam laba/rugi diletakkan pada sisi debit.
5. Kolom neraca, digunakan untuk menampung seluruh akun riil dari kolom neraca saldo disesuaikan. Sejajar dengan baris saldo laba/rugi pada kolom neraca akan diletakkan hal-hal sebagai berikut:
a) saldo laba pada sisi kredit;
b) saldo rugi pada sisi debit.

Berikut ini disajikan contoh kasus dari neraca saldo Eva Salon per Oktober 2005. Pada akhir periode terdapat catatan sebagai berikut.
1. Persediaan perlengkapan Rp5.500.000,00
2. Sewa dibayar di muka Rp900.000,00.
3. Penyusutan peralatan salon untuk periode berjalan sebesar Rp1.300.000,00
4. Utang gaji yang belum dibayarkan berjumlah Rp170.000,00

Sebelum jurnal penyesuaian disusun, perlu dilakukan analisis transaksi sebagai berikut.
1. Pemakaian perlengkapan, yaitu Rp7.000.000,00 – Rp5.500.000,00 = Rp1.500.000,00
2. Sewa yang telah menjadi beban ialah 3 bulan, nilainya sebagai berikut:
3/12 × Rp1.200.000,00 = Rp300.000,00
Sewa yang belum menjadi beban, yaitu
9/12 × Rp1.200.000,00 = Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dibuat jurnal penyesuaian berikut ini.




Bagaimana menyusun jurnal penyesuaian Eva Salon di kertas kerja? Perhatikan kertas kerja Eva Salon berikut ini!




Dari kertas kerja di atas diketahui adanya saldo debit pada kolom laba/ rugi. Saldo kredit pada sisi neraca ini berarti Eva Salon mendapatkan laba/ keuntungan.

Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian - Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa kegiatan akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, agar neraca saldo menunjukkan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan penyesuaian dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal penyesuaian (adjusting journal entry).

Pada kondisi seperti apakah jurnal penyesuaian diperlukan? Jurnal penyesuaian diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut.


  • Transaksi yang telah terjadi tetapi belum dicatat

a. Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar)
Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?
Jika pada akhir periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, gaji karyawan bulan Desember 2006, baru akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,00. Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut.


Jurnal Penyesuaian


b. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Seperti halnya dengan beban terutang, pada akhir periode mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima.
Misalnya, pada akhir periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:


Pendapatan yang Masih Harus Diterima


Perhatikan contoh lainnya! Perusahaan menerima bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00.
Jadi, sampai dengan 31 Des perusahaan masih harus menerima pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut:
3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:


Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut


c. Penyusutan Aktiva Tetap
Apakah aktiva tetap itu? Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang masa pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode? Semua aktiva tetap setiap akhir periode harus dilakukan penyesuaian kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke waktu tidak mungkin akan turun karena kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian.

Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai penyusutan atau penghapusan (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampung dalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian, apakah pengaruhnya terhadap aturan saldo normal? Aturan saldo normal akumulasi penyusutan merupakan kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit.

Pada waktu penyesuaian dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap. Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada akhir umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

Penyusutan tahunan =
1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:


Penyusutan Aktiva Tetap


Jika pada akhir periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut:
Penyusutan tahunan =
1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000)
= Rp9.000.000,00



  • Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi karena tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

a. Beban yang Dibayarkan Di Muka
Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diperlukan dengan dua cara sebagai berikut.

1) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta
Jika pada saat pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban, akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar. Pada akhir periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan datang (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut.

Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.


Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta


Pada akhir periode dilakukan penyesuaian dengan menghitung beban periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode mendatang, sebagai berikut:




Dengan bantuan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.

Beban periode berjalan =
9/12 × Rp3.600.000,00
= Rp2.700.000,00
Bbeban periode mendatang =
3/12 × Rp3.600.000
= Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006.




2) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban
Jika saat pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada saat pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada contoh di atas maka pada saat pembayaran dibuatlah jurnal penyesuaian seperti berikut.




Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan garis waktu sebagai berikut:




Karena pada saat pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban asuransi adalah nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu 3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu:
3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00

Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:




b. Pemakaian Perlengkapan (Supplies)
Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada akhir periode dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui pemeriksaan fisik
pada akhir periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00.
Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut: Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut.




Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.

c. Pendapatan yang Diterima Di Muka
1) Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang
Jika pada saat penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun menggunakan istilah pendapatan, sebenarnya sifat akun tersebut ialah utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:




Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan)




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah selama 4 bulan.
Pendapatan periode ini sebesar =
4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut




Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan adalah 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.
2) Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan
Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan contoh di atas, maka pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai berikut.




Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk mencatat pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =
8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2006 adalah sebagai berikut:




Jurnal penyesuaian selain berguna untuk menunjukkan data keuangan yang sebenarnya, berguna juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup dilakukan pada saat menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut ditemukan setelah posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang.

Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai berikut.
1. Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah
2. Mencatat kembali jurnal yang benar
Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian.

Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak, dan kesalahan gabungan.
Contoh:
Pada tanggal 13 Juli 2006 dibeli secara kredit berbagai perlengkapan kantor seharga Rp3.000.000,00. Jurnal saat terjadi transaksi adalah




Setelah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama penyesuaian adalah dengan menghapus jurnal yang salah.




Setelah langkah pertama selesai, kemudian dibuat jurnal yang benar, yaitu sebagai berikut.




Kesalahan pada contoh di atas adalah kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam kajian akuntansi keduanya memiliki perbedaan. Perlengkapan merupakan aktiva lancar sedangkan peralatan merupakan aktiva tetap.


Sekian mengenai Jurnal Penyesuaian, semoga dapat bermanfaat.
Back to Top