Judul : Metode Harga Pokok Proses Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk
link : Metode Harga Pokok Proses Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk Dalam Proses Awal - Untuk memberikan pemahaman penggunaan metode harga pokok proses dalam pengumpulan biaya produksi maka diilustrasikan pada penggunaan metode harga pokok proses yang belum memperhitungkan dampak adanya persediaan produk dalam proses awal dengan beberapa kemungkinan penggunaan metode harga pokok proses sebagai berikut :
Untuk dapat memahami perhitungan harga pokok produk dalam metode harga pokok proses, berikut ini diuraikah contoh metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi tanpa memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses awal periode.
Contoh dalam metode ini adalah :
Misalkan PT Hasta mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 2008 adalah :
Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi dari departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnya tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari:
1. Biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya.
2. Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama.
Contoh dalam metode ini adalah
PT Wahana Lestarimemiliki dua departemen produksi: Departemen A dan Departemen B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedua departemen tersebut dalam bulan Januari 2008 disajikan sebagai berikut :
Untuk menghitung harga pokok produk selesai Departemen A yang ditransfer ke Departemen B dan harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen A pada akhir bulan Januari 2008, perlu dilakukan penghitungan biaya produksi per satuan yang dikeluarkan oleh' Departemen A dalam bulan yang bersangkutan. Hasil perhitungan ini kemudian dikalikan dengan kuantitas produk selesai yang ditransfer Departemen A ke Departemen B dan diperoleh informasi harga pokok produk jadi yang ditransfer tersebut. Untuk menghitung harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen A pada akhir periode, biaya produksi per satuan tersebut dikalikan dengan kuantitas persediaan produk dalam proses, dengan memperhitungkan tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses tersebut.