Proses Cara Penetapan Biaya Standar - Biaya standar umumnya menyangkut biaya produksi karena hubungan input dan output yang lebih jelas sehingga biaya produksi meliputi :
Biaya bahan baku standar adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi dalam pengolahan satu unit produk. Dalam menentukan biaya standar bahan baku untuk mengolah satu unit produk tertentu terdapat dua faktor :
a Standar harga bahan baku yaitu harga bahan baku per unit yang seharusnya terjadi di dalam pembelian bahan baku
b Standar kuantitas bahan baku yaitu kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu satuan produk
Rumus :
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar (BTKL)
Biaya tenaga kerja langsung standar adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya terjadi dalam pengolahan satu unit produk. Dalam menentukan biaya standar bahan baku untuk mengolah satu unit produk tertentu terdapat dua faktor :
a. Standar tarif upah langsung yaitu tarif upah yang seharusnya terjadi di dalam pengolahan per unit produk tertentu
b. Standar jam kerja yaitu jam kerja yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu satuan produk
Biaya overhead pabrik standar adalah biaya oevrhead pabrik yang seharusnya terjadi dalam pengolahan satu unit produk. Dalam menentukan biaya overhead pabrik standar untuk mengolah satu unit produk tertentu terdapat dua faktor :
a. Standar tarif overhead pabrik yaitu tarif overhead pabrik yang dibebankan per unit produk tertentu. Tarif overhead pabrik standar terdiri atas
tarif overhead pabrik tetap
tarif overhead pabrik variabel
Penentuan tarif overhead pabrik bisa dihitung dengan rumus :
Tarif overhead pabrik standar = Total biaya overhead pabrik standar yang dianggarkan : kapasitas normal (atas jam kerja tenaga kerja langsung)
Tarif overhead pabrik tetap standar = biaya overhead pabrik tetap standar yang dianggarkan : kapasitas normal (atas jam kerja tenaga kerja langsung)
Tarif overhead pabrik variabel standar = biaya overhead pabrik variabel standar yang dianggarkan : kapasitas normal (atas jam kerja tenaga kerja langsung)
b. Standar jam kerja yaitu jam kerja yang dibutuhkan untuk mengolah satu satuan produk. Jam kerja standar berbeda dengan jam kerja normal. Kalau jam kerja normal merupakan norma yang menjadi acuan produksi dalam satu periode tertentu. Kalau
jam kerja standar adalah jam kerja yang seharusnya dialami untuk tiap output yang diproduksi.
Dalam Analisis selisih atau varian biaya standar dengan biaya sesungguhnya (metode full costing) Terdapat beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam penganalisisan selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar yaitu :
1. Penetapan biaya standar
2. Penetapan biaya sesungguhnya
3. Penghitungan selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar
4. Interpretasi selisih yaitu :
Dikatakan menguntungkan (favorable) apabila biaya standar lebih besar dari biaya sesungguhnya
Dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable) apabila biaya standar lebih rendah daripada biaya sesungguhnya
Sedangkan tujuan dilakukannya analisis selisih biaya bahan baku adalah sebagai berikut :
1. Memonitor kinerja departemen pembelian dan mendeteksi pengaruh faktor internal dan eksternal atas biaya bahan baku.
2. Mengukur efek kenaikan atau penurunan harga bahan baku atas laba perusahaan.
Oleh karena itu perlu dibuatkan tahapan analisis yaitu satu tahap dan dua tahap sebagai berikut :
1. Analisis Pembelian Bahan Baku (BB)
2 Analisis Biaya Pemakaian Bahan Baku
Mengenai 2 pokok hal diatas dapat kalian pelajari disini Analisis Pembelian dan Pemakaian Bahan Baku
Pada selisih biaya tenaga kerja langsung terdapat dua macam analisis yaitu :
A. Analisis Satu Tahap
Selisih biaya tenaga kerja langsung
= biaya tenaga kerja langsung standar (B.TKLst) – biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya (B. TKLs)
= (TU st x JTKL st) - (TU s x JTKL s)
B. Analisis Dua Tahap
Selisih tarif tenaga kerja langsung = (TU st – TU s) x JKTL s
Selisih efisiensi tenaga kerja langsung = (JTKL st – JTKL s) x TU st
Contoh penerapannya :
Jika diketahui :
Jam tenaga kerja langsung standar/yang diperkenankan (JTKL st)
= 1504 jam
Tarif upah standar (TU st) = Rp 12/jam
Jam tenaga kerja langsung sesungguhnya (JTKL s) = 1632 jam
Tarif upah sesungguhnya (TU s) = Rp 12,5 /jam
Pertanyaan :
a. Selisih biaya tenaga kerja langsung
b. Selisih tarif tenaga kerja langsung
c. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung
Jawab :
a. Selisih biaya tenaga kerja langsung = (TU st x JTKL st) - (TUs x JTKL s)
= ( 12 x 1504 ) - ( 12,5 x 1632 )
= -2352 (tidak menguntungkan)
b. Selisih tarif tenaga kerja langsung = (TU st – TU s) x JKTL s
= (12– 12,5 ) x 1632
= -816 (tidak menguntungkan)
c. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung = (JTKL st – JTKL s) x TU st
= (1504 – 1632 ) x 12 = -1536 (tidak menguntungkan)
Sedangkan pada selisih biaya overhead pabrik Terdapat empat macam analisis yaitu:
A Analisis Satu Tahap
Selisih Biaya Overhead Pabrik (BOP)
= Biaya Overhead Pabrik Standar - Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
= (TOP st x JK st ) – (TOP s x JK s)
B Analisis Dua Tahap
C Analisis Tiga Tahap
D Analisis Empat Tahap
Pada selisih hasil dan komposisi (mix and yield variance) terdapat dua macam analisis yaitu :
A. Selisih Bauran
Standar spesifikasi bahan baku umumnya terdiri atas bermacam tingkatan dan jenis bahan baku. Di kebanyakan kasus didasarkan kepada uji laboratorium dan teknik. Bauran bahan baku digunakan untuk tujuan penurunan biaya. Selisih komposisi (mix variance) adalah perbedaan diantara biaya standar bauran bahan baku sesuai formula dengan biaya standar bahan baku berdasar komposisi yang sesungguhnya digunakan. Rumus selisih komposisi :
B. Selisih Hasil
Selisih hasil (yiled variance) bahan baku adalah selisih yang timbul karena perbedaan antara hasil bahan baku yang seharusnya dengan hasil dari bahan baku yang sesungguhnya. Rumus :