Metode HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi

| Maret 02, 2018 |
Metode HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi - Hallo semua method akuntansi, Pada Postingan kali ini yang berjudul Metode HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akuntansi Biaya, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.

Judul : Metode HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi
link : Metode HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi

Baca juga


Metode HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi

Metode Harga Pokok Proses yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi - Adalah untuk dapat memahami perhitungan harga pokok produk dalam metode harga pokok proses, berikut ini diuraikah contoh metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi tanpa memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses awal periode. 

Contoh dalam metode ini adalah : 
Misalkan PT Hasta mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 2008 adalah :


Metode HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi

HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen Produksi

Selanjutnya adalah bagaimana menghitung harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang dan harga pokok persediaan produk dalam proses yang pada akhir bulan belum selesai diproduksi. Untuk tujuan tersebut perlu dilakukan penghitungan biaya produksi per satuan yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2008. Hasil perhitungan ini kemudian dikalikan dengan kuantitas produk jadi dan akan dihasilkan informasi harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang. Untuk menghitung harga pokok persediaan produk dalam proses pada akhir periode, biaya produksi per satuan tersebut dikalikan dengan kuantitas persediaan produk dalam proses, dengan memperhitungkan tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses tersebut. 

Untuk menghitung biaya per satuan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, perlu dihitung unit ekuivalensi bulan Januari 2008 dengan cara perhitungan sebagai berikut:

1. Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2008 tersebut dapat menghasilkan 2.000 kg produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya bahan baku sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp5.000.000 tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 2.000 kg dan 500 kg (500 x 100%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya bahan baku adalah 2.500 kg, yang dihitung sebagai berikut: 2.000 + (100% x 500)= 2.500 kg. 

2. Biaya bahan penolong yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2008 sebesar Rp7.500.000 tersebut dapat menghasilkan 2.000 kg produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 2.000 kg dan 500 kg (500 x 100%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya bahan penolong adalah 2.500 kg, yang dihitung sebagai berikut: 2.000 + (100% x 500)- 2.500 kg. 

3. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2008 sebesar Rp11.250.000 tersebut dapat menghasilkan 2.000 kg produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya tenaga kerja sebesar 50%. Hal ini berarti bahwa biaya tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 2.000 kg dan 250 kg (500 x 50%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya tenaga kerja adalah 2.250 kg, yang dihitung sebagai berikut: 2.000 + (50% x 500)= 2.250 kg 

4. Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2008 sebesar Rp16.125.000 tersebut dapat menghasilkan 2.000 kg produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik sebesar 30%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 2.000 kg dan 150 kg (500 x 30%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya bahan penolong adalah 2.150 kg, yang dihitung sebagai berikut 2.000 + (30% x 500)= 2.150 kg


Sebelumnya mengenai Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi ini mungkin dapat membantu anda.


Perhitungan biaya produksi per kilogram produk yang diproduksi dalam bulan Januari 2008 dilakukan dengan membagi tiap unsur biaya produksi (biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik) seperti pada perhitungan sebagai berikut :

HPP yang Produknya Diolah Satu Departemen


Setelah biaya produksi per satuan dihitung, harga pokok produksi jadi yang ditransfer ke gudang dan harga pokok persediaan produk dalam proses dihitung sebagai berikut

HPP yang Diolah Satu Departemen


Selanjutnya adalah dibuatkan laporan biaya produksi sebagai berikut :

HPP Diolah Satu Departemen


Jumlah Pencatatan Biaya Produksi 
Berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan biaya produksi, biaya produksi yang terjadi dalam bulan Januari 2008, dicatat dalam jurnal berikut ini.

HPP Satu Departemen

Back to Top