Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran

| April 28, 2018 |
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran - Hallo semua method akuntansi, Pada Postingan kali ini yang berjudul Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akuntansi Biaya, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.

Judul : Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran
link : Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran

Baca juga


Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran

Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran - Dalam sistem biaya taksiran rekening barang dalam proses didebit dengan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi dan dikredit sebesar hasil kali jumlah produk selesai dan produk dalam proses dnegan biaya taksiran per satuan.

Karena harga pokok produk jadi yang masuk gudang dihargai dengan biaya taksiran, maka pada saat dijual, harga pokok penjualannya adalah sebesar hasil kali jumlah produk yang dijual dengan biaya taksiran per satuan. Selisih diantara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya dihitung dengan cara mencari saldo rekening barang dalam proses dan dipindahkan ke rekening Selisih. 




A. Prosedur Pencatatan Biaya Bahan Baku
Untuk pencatatan biaya bahan baku semua peristiwa dicatat dengan menggunakan biaya sesungguhnya

Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran






B. Prosedur Pencatatan Biaya Tenaga Kerja 
Untuk pencatatan biaya tenaga kerja semua peristiwa dicatat dengan menggunakan biaya sesungguhnya

Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran 2






C. Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik 

Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran 3






D. Prosedur Pencatatan Persediaan Produk Jadi dan Persediaan Barang dalam Proses 

1. Pencatatan persediaan produk jadi (harga pokok produk jadi dihitung dengan mengalikan kuantitas produk jadi dengan biaya taksiran per satuan produk) 


Prosedur Pencatatan Persediaan Produk Jadi dan Persediaan Barang dalam Proses


2. Persediaan barang dalam proses (harga pokok produk dalam proses dihitung dengan mengalikan unit ekuivalen kuantitasnya dengan biaya taksiran per satuan produk) 


Prosedur Pencatatan Persediaan Produk Jadi dan Persediaan Barang dalam Proses  2






E. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan 

Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan






Sebelumnya mengenai Cara Menentukan Biaya Taksiran ini dapat menambah pengetahuan anda








F. Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya 

Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya


Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dapat diperlakukan sebagai berikut : 

1. Ditutup ke rekening Harga Pokok Penjualan atau rekening Rugi Laba
2. Dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode yang bersangkutan yaitu dibagikan ke rekening Produk Jadi dan Harga Pokok Penjualan 
3. Dibagikan secara adil ke rekening-rekening : Persediaan Barang dalam Proses, Persediaan Produk Jadi, dan Harga Pokok Penjualan 
4. Membiarkan selisih-selisih tersebut tetap dalam rekening Selisih sehingga rekening ini berfungsi sebagai deffered account. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan selisih-selisih yang terjadi diantara periode akuntansi akan saling menutup 


Contoh penerapannya ; 
PT Lobster Sejati memproduksi pembenihan udang windu dalam satu tahap pengolahan. Taksiran biaya produksi per kilogram adalah:

Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya  2


Data kegiatan perusahaan dalam bulan Maret 2008 adalah: 
1. Persediaan pada awal bulan Maret 2008 
a. Harga pokok persediaan bahan baku sebesar Rp 20.000 
b. Jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 3000 kg dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut : biaya bahan baku 100%, biaya konversi 2/3. harga pokok taksiran persediaan produk dalam proses ini dihitung sebagai berikut : 

Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya  3


c. Persediaan produk jadi berjumlah 500 kg 

2. Kegiatan selama bulan Maret 2008 
a pembelian bahan baku sebesar Rp 660.000 
b jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya sebesar 34500 jam dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp 925000 
c biaya overhead pabrik yang diebbankan kepada produk aas dasar tarif per jam kerja langsung sebesar Rp 37. Biaya overhead pabrik sesungguhnya yang terjadi dalam bulan November berjumlah Rp 1.262.000 
d produk jadi yang ditransfer ke gudang selama bulan November berjumlah 35500 kg 
e produk jadi dijual dengan harga jual Rp 110 per kg 

3. Persediaan pada akhir bulan Maret 2008 
a harga pokok persediaan bahan baku yang ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama sebesar Rp 40.000 
b Jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 2500 kg dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut : Biaya bahan baku 100%; biaya konversi 20% 
c persediaan produk jadi berjumlah 1000 kg 
Berdasarkan atas data tersebut maka jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya 4
Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya 5
Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya 6
Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya 7
Back to Top