Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang - Hallo semua method akuntansi, Pada Postingan kali ini yang berjudul Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akuntansi Perusahaan Dagang, Artikel Pencatatan Perusahaan Dagang, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.

Judul : Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang
link : Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Baca juga


Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang – Adalah langsung saja kita bahas sebagai berikut.


Definisi Perusahaan Dagang

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan usaha yang bersifat tetap, terus-menerus, didirikan, bekerja, dan berkedudukan di tempat tertentu dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan.

Tujuan setiap per usahaan, yaitu untuk memaksimalkan keuntungan yang dihasil kan. Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima perusahaan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dari jumlah yang harus dike lu ar kan untuk meng hasilkan dan menjual barang atau jasa tersebut. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dagangan dari pemasok dan menjualnya kembali kepada pe langgan tanpa diproses terlebih dahulu atau tanpa diubah bentuknya. Bentuk perusahaan dagang, antara lain supermarket, penyalur atau distributor, retailer, dan pengecer.

Berdasarkan definisi perusahaan dagang, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri perusahaan dagang, yaitu sebagai berikut.
a. Perusahaan dagang membeli barang dagangan untuk dijual kembali kepada pelanggan.
b. Barang dagangan yang dibeli tidak diproses terlebih dahulu sebelum dijual kepada pelanggan.
c. Dalam menghasilkan pendapatan, dilakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan.
d. Penjualan merupakan pendapatan untuk perusahaan dagang.
e. Biaya untuk memperoleh barang dagangan dilaporkan sebagai harga pokok penjualan.
f. Barang dagangan yang belum terjual disebut persediaan barang dagangan yang dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca.


siklus akuntansi perusahaan dagang



Transaksi Perusahaan Dagang

Secara garis besar, transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi menjadi empat, yaitu pembelian, pengeluaran kas, penjualan, dan penerimaan kas.

a. Pembelian
Transaksi pembelian hanya meliputi pembelian barang dagang an, yaitu barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan. Transaksi pembelian ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Beban Angkut Pembelian
2) Potongan Tunai Pembelian
3) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

b. Pengeluaran Kas

c. Penjualan
Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Potongan Tunai Penjualan
2) Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

d. Penerimaan Kas

penerimaan kas



Jurnal Khusus (Special Journal)

Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi-transaksi tersebut terjadi secara rutin atau berulangulang selama satu periode akuntansi. Oleh karena itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal khusus. Namun, untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi pengembalian barang (retur) dan potongan.

a. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
b. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
c. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
d. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)


Sistem Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Pencatatan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan dapat dicatat dengan dua metode, yaitu sistem perpetual dan sistem periodik.

a. Sistem Perpetual (Perpetual System)
Pada sistem perpetual, pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat pada akun persediaan barang dagangan (merchandise inventory) sehingga pergerakan barang dagangan selalu dicatat, baik yang tersedia untuk dijual maupun yang telah dijual.

b. Sistem Periodik (Periodic System)
Berbeda dengan sistem perpetual, pada sistem periodik pergerakan barang dagangan sepanjang periode akuntansi tidak dicatat. Pada akhir periode, perusahaan harus menghitung per sediaan yang masih tersisa secara fisik untuk menentukan jumlah barang dagangan yang terjual dan tersisa. Berikut di sajikan bentuk ayat jurnal untuk kedua sistem pen catatan tersebut.

Pencatatan transaksi perpectual

Pencatatan transaksi periodik


Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar

Seluruh transaksi perusahaan dagang dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum, baik dengan menggunakan sistem perpetual maupun sistem periodik. Selanjutnya, jurnal tersebut dipindah bukukan ke dalam buku besar. Buku besar (ledger) adalah sekelompok akun/perkiraan yang digunakan oleh perusahaan. Buku besar berisi akun-akun yang ada dalam perusahaan beserta nilainya. Pemindahbukuan (posting), yaitu proses memindahkan jumlah yang terdapat dalam jurnal ke buku besar sesuai dengan akunnya masing-masing.



Sekian mengenai Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang, semoga ini dapat membantu menambah pengetahuan anda
Back to Top