Judul : Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
link : Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
POSITIVE ACCOUNTING TEORI (PAT)
PAT ‘… berhubungan dengan penjelasan praktek-praktek akuntansi. PAT dirancang untuk menjelaskan dan memprediksi metode-metode tertentu yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh perusahaan … tetapi bukan metode mana yang seharusnya digunakan oleh perusahaan.’ (Watts and Zimmerman 1986, p. 7).
Jadi kesmipulannya, teori-teori positif tidak merumuskan apa yang seharusnya terjadi – tetapi fokus pada penjelasan dan prediksi atas apa yang terjadi.
PAT memprediksi dan menjelaskan pilihan manajer atas kebijakan akuntansi dan bagaimana manajer akan merespon standar akuntansi baru yang diusulkan
Perusahaan melihatnya sebagai rangkaian kontrak (nexus contracts), dengan para manajer, supplier, investor,etc.
Perusahaan ingin meminimalkan biaya kontrak yang berhubungan dengan nexus contracts.
PAT berpendapat bahwa kebijakan akuntansi untuk meminimalkan biaya kontrak atau mencapai tata kelola perusahaan yang efisien - membutuhkan pilihan atas biaya kontrak.
Contoh :
Biaya kontrak (cost of capital) dapat dikurangi melalui kebijakan akuntansi dengan pengungkapan penuh (mengurangi adverse selection). Namun, kebijakan akuntansi mungkin mengurangi korelasi antara performa perusahaan dan usaha manajer (meningkatkan biaya pengendalian atas moral hazard)
Total cost adalah pilihan ‘harga’ antara keduanya (adverse selection dan moral hazard).
PAT berfokus pada hubungan antara berbagai individu dan penjelasan bagaimana akuntansi digunakan untuk membantu dalam hubungan ini
Contoh hubungan tersebut
· Antara pemilik dan manager
· Antara manajer dan kreditor perusahaan
Alur Teori Akuntansi Positif |
Agency theory digunakan untuk memperlihatkan:
- Mengapa pelaksanaan audit dapat menguntungkan kedua belah pihak (principal & agent)
- Mengapa perusahaan mungkin melakukan pendekatan (lobby) untuk peraturan akuntansi tertentu.
AGENCY THEORY BASICS
Principal | Agent | |
Definisi | Pihak yang memberikan delegasi kepada pihak lainnya untuk memberikan layanan atas namanya. Principal melakukan kontrak dengan Agent untuk menjaga dan memperbesar aktiva yang dimiliki principal dan yang dipercayakan kepada Agent. | Pihak yang bertindak sebagai penjaga untuk memberikan layanan atas nama pihak lainnya , yang biasanya terlibat sebagai pelindung atas aktiva atas nama Principal. Principal mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada Agent. |
Asymmetric Information | Principal mengetahui bahwa Agent memiliki akses informasi yang terbaik | Agent memiliki akses informasi yang terbaik |
Moral Hazard | Prinsipal melakukan monitoring biaya untuk berusaha meyakinkan bahwa Agent bertindak dengan cara yang terbaik | Agent dapat bertindak dengan cara sepihak atau yang tidak diinginkan oleh Principal, mis: pengelakan (shirking), fraud, etc. |
Monitoring Cost |
| Agent juga diuntungkan oleh monitoring aktivitas seperti audit karena adanya sistem yang mencatat kinerja efektif untuk insentif yang lebih besar |
Sumber : Financial Accounting Theory , William R. Scott dan pengetahuan penulis tentang akuntansi.