Judul : PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA DAN 3 TUJUAN AKUNTANSI BIAYA
link : PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA DAN 3 TUJUAN AKUNTANSI BIAYA
PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA DAN 3 TUJUAN AKUNTANSI BIAYA
Baca Juga : Menghitung Harga Pokok Tersedia Untuk Dijual
Akuntansi biaya berasal dari Amerika mengenal dengan dua istilah yang berhubungan dengan biaya, yaitu cost dan expense. Di Indonesia, cost dan expensediterjemahkan ke dalam beberapa istilah. Costditerjemahkan menjadi harga perolehan atau kos. Sedangkan expense diterjemahkan menjadi biaya atau beban.
Kos adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Kos diukur dengan satuan mata uang, sebesar pengurangan aset dan penambahan utang. Pada saat barang dan jasa dimanfaatkan, kos akan menjadi biaya. Kos yang belum dimanfaatkan dikelompokkan menjadi aset
Biaya adalah kos barang atau jasa yang telah memberikan manfaat yang digunakan untuk memperoleh pendapatan. Biaya akan dikurangkan dari pendapatan untuk menentukan laba atau rugi pada suatu periode sehingga biaya akan dicantukman dalam laporan laba rugi.
Akuntansi biaya adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, menganalisis dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau pengguna sumber daya dalam suatu organisasi (perusahaann). Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang di butuhkan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Baca Juga : Prime Cost, Convertion Cost, dan Inventoriable Cost
Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen. Akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya yang dibutuhkan manajemen sebagai alat untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen sebagai alat untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Adapun Tujuan/Peranan Utama dari Akuntansi Biaya:
Penentuan biaya produk, jasa, atau objek biaya lainnya
Untuk tujuan penentuan biaya suatu produk atau jasa, akuntansi biaya mencatat dan mengakumulasikan biaya-biaya dalam serangkaian aktivitas pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya-biaya tersebut merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan sebelumnya, di masa yang lalu (historis).
Informasi biaya secara historis ini umumnya digunakan oleh pihak eksternal untuk menentukan nilai persediaan dan beban pokok penjualan dengan tujuan untuk menghitung besarnya laba.
Selain digunakan oleh pihak eksternal, biaya historis pun digunakan oleh pihak manajemen (pihak internal) perusahaan dalam menentukan besarnya biaya dari setiap jenis produk atau jasa yang dihasilkan secara terinci untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi kinerja dari suatu jenis produk, departemen atau divisi.
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Kinerja
Perencanaan adalah perumusan tujuan dan program jangka panjang dan jang pendek sebagai pedoman bagi aktivitas-aktivitas di masa yang akan datang. Contohnya perencanaa anggaran. Anggaran memainkan peranan penting dalam memotivasi dan memengaruhi perilak individu-individu dan kelompok di setiap tingkat manajemen untuk bekerja secara konsisten, sejalan dengan tujuan perusahaan.
Pengendalian biaya diawali dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan melalui anggaran, kemudian membandingkan antara biaya yang sesungguhnya terjadi (biaya actual) dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (anggaran). Dalam hal ini anggaran dijadikan sebagai standar biaya.
Baca Juga : Contoh Soal Jurnal Akuntansi Biaya (Perusahaan Manufaktur)
Perencanaan yang baik semestinya dapat digunakan sebagai alat pengendalian yang efektif dan evaluasi kinerja manajemen. Dalam perencanaan dan pengendalian biaya, aspek prilaku manusia merupakan hak yang sangat dominan.
Pengambilan Keputusan Secara Khusus
Pengambilan keputusan berkaitan dengan pemilihan beberapa alternative di masa yang akan datang. Oleh ksrena itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan secara khusus selalu berkaitan dengan informasi di masa depan. Berdasarkan informas tersebut, manajemen akan membuat keputusan seperti pangsa pasar yang baru pengembangan produk, penghentian salah satu jenis produk atau seluruh lini produk membeli atau membuat seniri komponen baru, dan penambahan produk baru.
Akuntansi biaya mengembangkan konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan secara khusus seperti biaya diferensial (differential cost), biaya kesempatan, (opportunity cost), biaya terhindarkan (avoidable cost) dan biaya yang memerlukan pengeluaran utang kas (out of pocket cost).
Sumber :Siregar dkk. 2013. Akuntansi biaya (Edisi 2). Salemba Empat
Wibowo dkk. 2016 Akuntansi Biaya (Edisi 2). Salemba Empat
Pemahaman Penulis