MEMAHAMI KEGIATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

| April 09, 2019 |
MEMAHAMI KEGIATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG - Hallo semua method akuntansi, Pada Postingan kali ini yang berjudul MEMAHAMI KEGIATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.

Judul : MEMAHAMI KEGIATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
link : MEMAHAMI KEGIATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Baca juga


MEMAHAMI KEGIATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG



Secara konseptual, mengukur laba bersih sebuah perusahaan dagang memiliki kesamaan dengan perusahaan jasa, yaitu laba/rugi bersih berasal dari selisih antara beban dan pendapatan. Untuk perusahaan dagang sumber utama pendapatannya adalah penjualan barang dagang atau biasa disebut pendapatan penjualan (sales revenue).  Beban perusahaan dagang berbeda dengan beban perusahaan jasa. Beban perusahaan dagang dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu:

1.    Harga Pokok Penjualan – HPP (Costs Of Goods Sold – COGS) adalah total harga pokok barang dagang yang dijual (cost of merchandise sold) dalam satu periode. Beban ini berkaitan langsung dengan pendapatan yang diakui dari penjualan barang.

2.    Beban Operasi (Operating Expense) adalah beban yang dikeluarkan dalam proses untuk menghasilkan pendapatan, penjualan. Contohnya gaji penjualan, beban iklan, dan beban asuransi serta beban operasi suatu perusahaan dagang juga meliputi sejumlah beban-beban yang ditemukan dalam perusahaan jasa.

Baca Juga : Memahami Konsep Perusahaan Manufaktur

Siklus Operasi
Siklus operasi sebuah perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa. Siklus operasi perusahaan dagang pada umumnya lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan jasa. Sebab di perusahaan dagang memiliki akun pembelian persediaan barang dagang. (apakah itu pembelian maupun penjualan).

Sistem Persediaan
Sebuah perusahaan dagang mencatat perubahan dalam persediaanya untuk menentukan apa yang tersedia untuk dijual dan apa yang telah dijual. Ada 2 sistem yang digunakan untuk mencatat persediaan sebagai berikut :
1.    Sistem Perpetual (Perpetual Inventory System)
Sistem Perpetual adalah rincian catatan mengenai setiap pembelian dan penjualan persediaan disimpan. Sistem ini secara terus-menerus (secara perpetual) menunjukkan persediaan yang harus dimiliki untuk setiap jenis barang. Sebagai contoh, sebuah agen pengiriman Toyota memiliki catatan persediaan yang terpisah untuk setiap kendaraa, truk, dan van yang dimilikinya. Berdasarkan system persediaan perpetual, harga pokok penjualan ditentukan dari setiap kali terjadi penjualan.
2.    Sistem Periodik (Periodic Inventory System)
Sistem periodik adalah rincian catatan persediaan barang yang dimiliki tidak disesuaikan secara terus-menerus dalam satu periode. Harga pokok penjualan barang ditentukan hanya pada akhir periode akuntansi (secara periodik). Pada saat itu, dilakukan perhitungan persediaan secara fisik untuk menentukan harga pokok barang yang tersedia (Persdiaan Barang Dagang). Untuk menentukan harga pokok barang dalam system ini ada beberapa yang harus dilakukan yaitu:
a)    Menentukan harga pokok barang yang tersedia (cost of goods on hand) pada awal periode akuntansi
b)    Menambahkannya pada harga pokok barang yang dibeli (cost of goods purchased)
c)    Mengurangkannya dengan harga pokok barang yang tersedia pada akhir periode akuntansi.
Pertimbangan Tambahan Mengenai Sistem Persediaan
Sistem Perpetual secara tradisional digunakan oleh perusahaan yang menjual barang dengan nilai per unit tinggi. Contohnya adalah kendaraan, furniture, dan perlengkapan rumah tangga utama. Semakin luasnya pengguna komputer dan pemindaian elektronik di zaman mileneal ini memungkinkan semakin banyak perusahaan menggunakan system persediaan perpetual. Dinamakan sistem persediaan perpetual karena catatan akuntansi secara terus-menerus (perpetual) menunjukkan jumlah dan harga pokok persediaan yang dimiliki setiap saat.
Sistem persediaan perpetual memberikan pengendalian persediaan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem persediaan periodik. Seperti dalam keberhasilan perusahaan Wal – Mart dan Morrow Snowboards Inc menggunakan sistem perpetual. Oleh karena itu system persediaan perpetual semakin popular dan banyak digunakan.


Sumber : Jerry dkk. Acoounting Principles. Salemba Empat dan dipadukan dengan pemahaman penulis.
Back to Top