Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

| Desember 23, 2017 |
Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik - Hallo semua method akuntansi, Pada Postingan kali ini yang berjudul Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akuntansi Biaya, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.

Judul : Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik
link : Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

Baca juga


Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik - Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan, dan anggaran biaya overhead pabrik telah disusun, serta dasar pembebanannya telah dipilih dan diperkirakan, maka langkah terakhir adalah menghitung tarif biaya Overhead pabrik dengan rumus sebagai berikut :



Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik


Untuk keperluan analisis selisih antara biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif, tarif biaya overhead pabrik harus dipecah menjadi dua macam: tarif biaya overhead pabrik tetap dan tarif biaya overhead pabrik variabel. Oleh karena itu tiap-tiap elemen biaya overhead pabrik yang dianggarkan harus sudah digolongkan sesuai dengan perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

Sebelumnya mengenai Dasar Untuk Membebankan Biaya Overhead Kepada Produk ini akan sangant membantu anda

Dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik terdapat permasalahan tentang dimasukan atau tidak elemen biaya overhead pabrik yang bersifat tetap dalam penghitungan harga pokok produksi. Dalam akuntansi biaya terdapat dua pendapat mengenai elemen-elemen biaya yang dimasukkan dalam harga pokok produksi.

Pendapat pertama mengatakan bahwa semua biaya produksi merupakan harga pokok produksi. Jadi menurut pendapat ini harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap maupun yang variabel. Metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua biaya produksi sebagai harga pokok produksi dikenal dengan nama full costing method {absorption costing atau conventional costing method).

Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa harga pokok produksi hanya terdiri dari biaya-biaya produksi yang berperilaku variabel saja. Biaya-biaya produksi yang berperilaku tetap diperlakukan sebagai biaya periode (period expense). Jadi menurut pendapat ini harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produksi dikenal dengan nama direct costing atau variable costing.

Adanya dua metode penentuan harga pokok produksi tersebut menyebabkan perlu dipertimbangkannya pemasukan biaya overhead pabrik tetap sebagai harga pokok produksi. 
Contoh dalam metode ini :
PT Hasta memproduksi produknya berdasarkan pesanan. Dalam penentuan tarif biaya overhead pabriknya, telah disusun anggaran biaya overhead pabrik seperti yang dicantumkan dalam Tabel 5.1. Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk berdasarkan jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik tersebut disusun pada kapasitas normal sebanyak 80.000 jam mesin.

Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

Menghitung Tarif Biaya Overhead


Back to Top