Judul : MENGENAL INVESTASI JANGKA PANJANG
link : MENGENAL INVESTASI JANGKA PANJANG
MENGENAL INVESTASI JANGKA PANJANG
TUJUAN PENGAJARAN
Tujuan Pengajarannya adalah agar para pembaca dapat :
1. Menjelaskan pengertian investasi jangka Panjang.
2. Melakukan pencatatan atas investasi dalam saham.
3. Melakukan pencatatan atas investasi dalam obligasi.
4. Melakukan pencatatan atas investasi dalam bentuk penyisihan dana jangka panjang.
PENGERTIAN
Investasi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas dikategorikan sebagai investasi jangka panjang (long term investment). Investasi ini dilakukan dalam hubungannya dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Berbeda dengan investasi jangka pendek, tujuan investasi jangka panjang adalah untuk melindungi, mempermudah atau mempertahankan bisnis atau hubungan perdagangan (investasi dagang). Investasi semacam ini akan tetap dipertahankan sepanjang hubungan usaha masih menguntungkan. Investasi lain, seperti investasi pada properti, dimaksudkan untuk mendapatkan penghasilan dan keuntungan modal (investasi properti).
Investasi jangka panjang mungkin juga dilakukan dengan maksud untuk mengontrol kegiatan perusahaan lain. Istilah control atau pengendalian mengacu pada kemampuan untuk mengatur kebijakan finansial dan operasional dari suatu perusahaan untuk mendapat manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Investasi jangka panjang dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tetapi dalam artikel ini akan digolongkan menjadi:
1. Investasi dalam saham.
2. Investasi dalam obligasi.
3. Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang, misalnya pelunasan obligasi.
4. Investasi rupa-rupa.
INVESTASI DALAM SAHAM
Investasi jangka panjang dalam perusahaan lain sering disebut juga penyertaan. Disamping untuk memperoleh tambahan pendapatan, investasi dalam saham biasanya dimaksudkan untuk melakukan control terhadap perusahaan dimana investasi dilakukan. Adanya control dapat ditunjukkan oleh beberapa faktor, misalnya jumlah wakil yang duduk dalam dewan direksi maupun dewan komisaris, partisipasi dalam pengambilan keputusan atau jumlah transaksi yang dilakukan. Petunjuk lain adanya kontrol adalah presentase saham yang dimiliki. Misalnya, apabila suatu perusahaan memiliki lebih dari 50% saham perusahaan lain, maka perusahaan yang disebutkan pertama akan dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan yang disebutkan terakhir. Atas dasar besarnya kontorl yang dapat dilakukan, investasi dalam saham perusahaan lain dapat digolongkan menjadi tiga keadaan yaitu:
1. Perusahaan yang melakukan investasi tidak dapat melakukan kontorl terhadap perusahaan dimana ia melakukan investasi
2. Perusahaan induk hanya dapat melakukan sebagian kontrol saja terhadap perusahaan anak, tetapi mempunyai pengaruh yang signifikan.
3. Perusahaan induk secara pasti dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan anak.
PERUSAHAAN INDUK TIDAK DAPAT MELAKUKAN KONTROL
Apabila suatu perusahaan hanya memiliki sebagian kecil saja dari saham yang beredar dan tidak ada petunjuk-petunjuk lain bahwa kontrol itu memang ada, maka investasi ini dicatat dengan metode biaya atau cost method. Perusahaan afiliasiadalah (affiliated companies) adalah dua perusahaan yang mempunyai hubungan kepemilikan tetapi hubungan tersebut tidak mengakibatkan adanya kontrol atau pengaruh yang cukup berarti oleh salah satu perusahaan.
Dalam metode biaya, investasi dicatat sebesar harga perolehannya. Pendapatan dari anak perusahaan anak diakui dan dicatat pada saat dividen telah diputuskan akan dikeluarkan.
Sebagai contoh anggaplah bahwa suatu perusahaan pada tanggal 30 juni 2017 membeli 500 saham PT HUM dengan harga Rp 25.000 (sudah termasuk komisi dan biaya-biaya lain). Jumlah lembar saham yang dibeli hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh saham PT HUM yang beredar. Ayat jurnal yang harus dibuat untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
(D) Investasi dalam saham Rp 25.000
(K) Bank Rp 25.000
“Investasi tersebut diatas akan selalu dicatat pada harga perolehannya, kecuali terdapat petunjuk bahwa harga saham yang bersangkutan terus menerus mengalami penurunan. Dalam keadaan demikian ayat jurnal penyesuaian perlu dibuat di mana salah satu akun modal di debit dan akun kontra, penyisihan untuk penurunan harga investasi dalam saham, di kredit”.
Dalam metode biaya, laba yang diperoleh PT HUM belum diakui dan dicatat sebagai pendapatan. Tetapi, pada saat PT HUM mengeluarkan dividen, maka bahwa pada tanggal 15 februari 2018 PT HUM memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 5 per lembar saham. Transaksi ini oleh perusahaan yang memiliki 500 saham PT HUM tadi, akan dicatat sebagai berikut:
(D) Piutang Dividen (Bank) Rp 2.500
(K) Pendapatan Dividen Rp 2.500
Anggaplah bahwa pada tanggal 1 maret 2018, saham PT HUM tersebut diatas dijual dengan harga Rp 26.000. Ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:
(D) Bank Rp 26.000
(K) Investasi dalam saham Rp 25.000
(K) Keuntungan dari penjualan investasi Rp 1.000
PERUSAHAAN INDUK DAPAT MELAKUKAN SEBAGIAN KONTROL
Apabila investasi dalam perusahaan lain tidak cukup besar untuk melakukan kontrol secara penuh, tetapi pada tingkatan tertentu kontrol atau pengaruh yang cukup berarti dapat dilakukan, maka investasi jangka panjang yang bersangkutan dilaporkan dengan metode ekuitas (equity method). Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) tidak dibuat.
Berbeda dengan metode biaya, dalam metode ekuitas bagian laba yang dihasilkan perusahaan anak diakui dan dicatat sebagai penambahan investasi. Apabila dividen dikeluarkan, maka bagian yang diterima dicatat sebagai pengurang. Dengan demikian, saldo akun investasi akan bertambah dengan bagian laba yang dihasilkan dan berkurang dengan dividen yang dibayarkan perusahaan anak. Perhatikan bahwa dalam metode biaya, saldo akun investasi tidak berubah, yaitu sebesar harga perolehan investasi yang bersangkutan.
Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 2 januari 2017, perusahaan HUM membeli 20% saham. Perusahaan PB dengan harga Rp 50.000. Transaksi ini akan dicatat oleh perusahaan HUM sebagai berikut:
(D) Investasi dalam saham Rp 50.000
(K) Bank Rp 50.000
Anggaplah kemudian bahwa selama tahun 2017 perusahaan PB memperoleh laba sebesar Rp 40.000. Kejadian ini akan dicatat oleh perusahaan HUM sebagai berikut:
(D) Investasi dalam saham Rp 8.000
(K) Pendapatan dari investasi Rp 8.000
Pendapatan dari investasi sebesar Rp 8.000 dihitung sebagai 20% x Rp 40.000 = Rp 8.000. Apabila pada tanggal 1 maret 2018 perusahaan PB mengeluarkan dividen kepada seluruh pemegang saham dengan jumlah Rp 20.000, maka bagian perusahaan HUM sebesar Rp 4.000 (20% dari Rp 20.000) akan dicatat dalam buku perusahaan yang terakhir ini sebagai berikut:
(D) Piutang dividen Rp 4.000
(K) Investasi dalam saham Rp 4.000
PERUSAHAAN DAPAT MELAKUKAN KONTROL SECARA PENUH
Apabila jumlah pemilikan saham suatu perusahaan lebih besar dari 50% hak suara perusahaan lain maka dianggap perusahaan tersebut dapat untuk melakukan kontrol dan kedua perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan. Untuk itu, laporan keuangan kedua perusahaan tersebut harus dikonsolidasikan. Laporan keuangan konsolidasi antara perusahaan induk dan anak disebut laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements). (D) Piutang Dividen (Bank) Rp 2.500
(K) Pendapatan Dividen Rp 2.500
INVESTASI DALAM OBLIGASI
Bagi perusahaan yang mengeluarkannya, obligasi pada hakikatnya adalah surat pengakuan utang. Obligasi ini berbentuk surat dengan mencantumkan nilai nominal dan bunga yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengeluarkan obligasi mrngakui berutang kepada pemegang obligasi. Obligasi pada umumnya dapat dibeli di bursa atau membelinya secara langsung dari persuahaan yang mengeluarkan. Mereka yang memiliki obligasi disebut pemegang obligasi. Biasanya investasi dalam surat berharga ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam jangka panjang.Seperti halnya dengan saham, disamping harga yang dibayarkan kepada penjual, termasuk dalam harga perolehan obligasi adalah biaya-biaya lain yang diperlukan untuk mendapatkannya, misalya komisi makelar. Obligasi yang dibeli dicatat pada harga perolehannya. Apabila obligasi dibeli diantara dua saat pembayaran bunga, maka bunga yang sudah berjalan akan diperhitungkan dalam harga jual. Tetapi bunga ini tidak boleh dimasukkan sebagai komponen harga perolehan.
Sebagai contoh, pada tanggal 1 Maret 2017 sebuah perusaahaan membeli 100 lembar obligasi perusahaan ONE yang bernilai nominal Rp 100.000 per lembar. Harga perolehan adalah Rp 9.024.000 atau Rp 90.240 per lembar. Obligasi ini jatuh tempo pada tanggal 1 April 2022, berbunga 12% setahun. Bunga dibayar dua kali setahun pada tanggal 1 April dan 1 Oktober. Jumlah yang harus dibayarkan untuk pembelian obligasi ini dhitung sebagai berikut:
Harga obligasi Rp 9.024.000
Bunga yang sudah berjalan Rp 500.000
5/12 x 12% x Rp 10.000.000 Rp 9.524.000
Oleh karena bunga obligasi yang dibayar setiap pada tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pembayaran terakhir sebelum terjadinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober 2016. Dengan demikian, pada saat pembelian bunga sudah berjalan adalah lima bulan, yakni dari tanggal 1 Oktober 2016 sampai dengan 1 Maret 2017. Bunga selama lima bulan, seperti dalam perhitungan diatas, adalah Rp 500.000. Jumlah ini merupakan hak penjual dan harus ditambahkan pada harga obligasi Rp 500.000. Jumlah ini merupakan hak penjual dan harus ditambahkan pada harga obligasi. Ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:
(D) Investasi dalam obligasi
(D) Pendapatan bunga
(K) Bank
Pada tanggal 1 April 2017 perusahaan ONE membayarkan bunga setelah tahunnya. Untuk 100 lembar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar : 6/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 600.000. Ayat jurnal yang dibuat sebagai berikut:
(D) Bank Rp 600.000
(K) Pendapatan bunga Rp 600.000
Pada tanggal 1 Oktober 2017, bunga sebesar Rp 600.000 akan diterima lagi dari perusahaan ONE dan ayat jurnal yang sama dengan diatas harus dibuat untuk itu. Pada tanggal 31 Desember 2017; saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun laporan keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obligasi yang dimiliki adalah untuk periode 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2017 (3 bulan). Jumlahnya adalah 3/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga yang sudah berjalan adalah sebagai berikut:
(D) Bunga yang masih harus diterima Rp 300.000
(K) Pendapatan bunga Rp 300.000
AMORTISASI AGIO/DISAGIO
Di samping terhadap bunga yang sudah berjalan, ayat jurnal penyesuaian juga perlu dibuat terhadap perbedaan antara nilai nomilan obligasi dengan harga pokoknya. Seperti terlihat ditulisan sebelumnya, nilai nominal untuk 100 lembar obligasi dalam contoh adalah Rp 10.000.000, sedangkan obligasi tersebut dibeli hanya dengan harga Rp 9.024.000.
Selisih lebih nominal nilai obligasi dengan harga pokok pembeliannya disebut disagio (discount). Apabila nilai nominal lebih kecil daripada harga pokok, maka selisihnya disebut agio (premium). Nilai nominal sebesar Rp 10.000.000 berarti bahwa pada saat jatuh tempo pemilik obligasi akan menerima pembayaran kembali sejumlah itu. Tanpa adanya jurnal penyesuaian, berarti disagio harus sekaligus dibebankan sebagai pendapatan pada saat pembayaran kembali. Perlakuan tersebut kurang tepat, karena pembebanan disagio menjadi tidak merata sepanjang masa pemilikan obligasi. Disagio (demikian juga jika agio) harus diamortisasikan sedemikian rupa sehingga pada waktu pembayaran kembali, akun investasi bersaldo sebesar nilai nominal obligasi. Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang dijelaskan dibawah ini :
Nilai Nominal Rp 10.000.000
Harga Perolehan Obligasi 9.024.000
Disagio Obligasi Rp 976.000
Jangka Waktu Pemilikan (1 Maret 2017 sampai
dengan 1 April 2022) 61 bulan
Amortisasi Disagio per bulan Rp 976.000 : 61 Rp 16.000
Amortisasi Disagio per Lembar Obligasi per
Bulan (Rp 16.000 : 100) Rp 160
Amortisasi disagio untuk tahun 2017 (10 bulan) terhadap 100 lembar obligasi adalah 10 x 100 x Rp 16 = Rp 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat amortisasi disagio sebagai berikut:
(D) Investasi dalam obligasi Rp 160.000
(K) Pendapatan bunga Rp 160.000
Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap-tiap tahun, maka pada saat jatuh tempo, akun investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp 10.000.000. Jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi dibayar kembali oleh perusahaan yang mengeluarkannya.
PENJUALAN INVESTASI DALAM OBLIGASI
Apabila obligasi dijual, maka bukan harga pokoknya yang dikreditkan dari akun investasi. Harga pokok ini setiap akhir tahun telah disesuaikan dengan amortisasi disagio atau agio yang ada. Jumlah yang dikreditkan dari akun investasi adalah harga pokok ditambah atau dikurangi dengan amortisasi disagio atau agio yang telah dilakukan.
Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 1 Juni 2019, 50 lembar dari obligasi dalam contoh diatas dijual dengan harga Rp 4.750.000. Nilai buku (carrying amount) dan jumlah yang diterima dari obligasi adalah sebagai berikut:
Nilai Buku Pada Saat Penjualan:
Harga Pokok Obligasi: 50 x Rp 90.240 = Rp 4.512.000
Amortisasi Disagio Dalam Tahun 2017 = 80.000
Amortisasi Disagio Dalam Tahun 2018 = 96.000
Amortisasi Disagio Dalam Tahun 2019
(sampai dengan 1 Juni 2019) = 40.000
Nilai Buku Pada Saat Penjualan = Rp 4.728.000
Jumlah Yang Diterima Dari Penjualan:
Harga Penjualan = Rp 4.750.000
Bunga Yang Sudah berjalan
(2/12 x 12% x Rp 5.000.000) = 100.000
Jumlah Yang Diterima = Rp 4.850.000
Harga pokok 50 lembar yang dijual adalah Rp 4.512.000 oleh karena harga pokok per lembar adalah Rp 90.240. Amortisasi disagio untuk tahun 2017, 2018, 2019 masing-masing Rp 80.000, Rp 96.000, Rp 40.000. Jumlah-jumalah ini akan didaptkan apabila kita mengalikan lembar obligasi yang dijual dengan amortisasi disagio per lembar obligasi dan jumlah bulan dalam tahun yang bersangkutan. Amortisasi untuk tahun 2019 misalnya didapat dari perhitungan sebagai berikut:
Amortisasi Disagio = 50 lembar x 5 bulan x Rp 160 = Rp 40.000
Bunga yang sudah berjalan , sejak pembayaran terakhir adalah dua bulan yaitu dari 1 April sampai 1 Juni 2019. Bunga ini, yang jumlahnya Rp 100.000, merupakan hak penjual dan oleh karena itu ditambahkan sebagai jumlah yang akan diterima. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:
(D) Investasi dalam obligasi Rp 40.000
(K) Pendapatan bunga Rp 40.000
(D) Bank Rp 4.850.000
(K) Investasi dalam obligasi Rp 4.728.000
(K) Pendapatan bunga Rp 100.000
(K) Keuntungan dari penjualan investasi Rp 22.000
Ayat jurnal mencatat amortisasi disagio tahun 2019 yang belum dicatat. Ayat jurnal untuk amortisasi hanya dibuat tiap-tiap akhir tahun. Keuntungan dari penjualan investasi sebesar Rp 22.000 merupakan selisih antara harga penjualan (Rp 4.750.0000) dengan nilai buku obligasi (Rp 4.728.000). Apabila harga penjualan lebih kecil dari nilai bukunya maka perusahaan akan menderita rugi dari penjualan tadi.
PENYISIHAN DANA UNTUK TUJUAN JANGKA PANJANG
Perusahaan pada umumnya menyisihkan kas yang dimiliki untuk tujuan tertentu. Kas yang disisihkan akan dicatat dalam akun tersendiri, dan terpisah dari akun kas. Contoh dari dana yaitu dana pelunasan obligasi (bond sinking fund), dana penarikan saham (stock redemption fund), dana pelunasan pabrik (plant expansion fund) dan lain-lain. Pada umumnya penyisihan dana berkaitan dengan pembentukan cadangan yang berasal dari laba ditahan.
Dana ini apabila digunakan untuk tujuan-tujuan jangka panjang, akan dogolongkan sebagai investasi jangka panjang. Pada saat dana dibuat, maka berarti ada uang kas yang disisihkan, misalnya dengan memasukkannya ke dalam rekening yang terpisah. Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 2 Januari 2017, pimpinan perusahaan memutuskan akan mengadakan dana perluasan pabrik. Caranya adalah dengan menyisihkan uang kas setiap bulan sebesar Rp 2.000.
Penyisihan untuk bulan Januari 2017 dilakukan pada tanggal 2 Januari 2017. Ayat jurnal yang harus dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:
(D) Dana perluasan pabrik-kas Rp 2.000
(K) Bank Rp 2.000
Ayat jurnal seperti diatas akan selalu dibuat setiap melakukan penyisihan. Seperti yang terlihat dalam jurnal diatas, akun dana perluasan pabrik-kas di debit sebesar Rp 2.000 untuk penyisihan yang dilakukan. Kata tambahan “Kas” diperlukan dalam akun dana perluasan pabrik untuk menunjukkan dalam bentuk apa dana yang bersangkutan di tanamkan. Anggaplah kemudian bahwa pada tanggal 1 Juli 2017 sejumlah Rp 8.000 dari dana perluasan pabrik ini ditanamkan dalam saham PT SEMEN BOSOWA, maka ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:
(D) Dana perluasan pabrik-saham Rp 8.000
(K) Dana perluasan pabrik-kas Rp 8.000
Apabila ada dividen yang diterima dari PT SEMEN BOSOWA, maka hasilnya akan menambah dana perluasan pabrik. Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 1 Oktober 2017 dari penanaman tersebut diatas diterima dividen dari PT SEMEN BOSOWA sejumlah Rp 800.000. Ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebgai berikut:
(D) Dana perluasan pabrik-kas Rp 800
(K) Pendapatan dari dana perluasan pabrik Rp 800
Pada saat dana yang sudah terkumpul betul-betul digunakan untuk membangun perluasan pabrik, maka akun dana ini akan di kredit untuk menghapuskannya.
INVESTASI JANGKA PANJANG RUPA-RUPA
Investasi jangka panjang bukan hanya saham dan obligasi melainkan ada beberapa bentuk seperti asuransi jiwa (life insurance), investasi dalam tanah, dan lain-lain. Beberapa jenis asuransi jiwa tertentu memuat ketentuan bahwa apabila polis asuransi tadi dihentikan, tidak oleh tertanggung meninggal, maka kepada perusahaan akan dibayarkan sejumlah uang tertentu disebut dengan nilai tunai asuransi (cash surrender value). Nilai yang akan diterima dari perusahaan asuransi apabila polis dihentikan inilah yang dicatat sebagai investasi jangka panjang.
Setiap premi asuransi yang dibayarkan akan terdiri dari dua bagian, yakni penambahan nilai tunai asuransi dan beban asuransi. Perhatikan ayat jurnal di bawah ini:
(D) Investasi dalam asuransi jiwa Rp 30.000
(D) Beban Asuransi Rp 180.000
(K) Bank Rp 210.000
Ayat jurnal diatas digunakan untuk mencatat pembayaran premi asuransi tahun 2017, dimana Rp 30.000 di antaranya merupakan kenaikan dalam nilai tunai asuransi dan sisanya Rp 180.000, adalah beban asuransi tahun yang bersangkutan. Untuk memperoleh berapa bagian yang merupakan beban dan berapa bagian yang merupakan kenaikan nilai tunai asuransi diperlukan perhitungan yang spesifik. Apabila polis asuransi dihentikan, maka saldo akun investasi dalam asuransi jiwa di kredit dan kas di debit. Apabila pegawai yang menjadi tertanggung dalam asuransi jiwa ini meninggal, maka kas akan didebit sebesar nilai yang dipertanggungjawabkan yang diterima dari perusahaan asuransi, akun investasi dalam asuransi jiwa akan dikredit sebesar saldonya sehingga menjadi nol, dan selisihnya akan dikredit kea kun utang kepada keluarga pegawai yang meninggal.
Tanah yang dibeli tetapi tidak dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan usaha dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang. Maksud dari pembelian tanah yang demikian ini, biasanya adalah untuk memperoleh keuntungan apabila suatu saat dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Ayat jurnal yang perlu dibuat pada waktu tanah dibeli tidak berbeda dengan ayat jurnal untuk memperoleh jenis investasi yang lain, yaitu debit akun investasi dalam tanah dan kredit kas sebesar pengeluaran yang dilakukan, termasuk biaya tambahannya. Pada waktu dijual, akun investasi dalam tanah di kredit sebesar saldonya, kas di debit sebesar uang yang diterima dan sisanya merupakan laba atau rugi dari penjualan tanah tadi.